Salin Artikel

Tangis Siti Lepas Suami Pergi Haji Gantikan Ibunya Meninggal karena Covid-19

Rasa sedih yang bercampur bahagia itu tumpah, saat melepas kepergian anggota keluarga untuk menunaikan ibadah haji.

Siti Rohmah (34), salah satunya. Dia menangis di pelukan suaminya Ari Mario Sakti (35) saat hendak masuk bus rombongan ibadah haji.

Mario berhaji menggantikan ibunya yang meninggal dunia karena Covid-19, tahun lalu.

Mario adalah satu dari 162 jemaah haji asal Kota Cirebon yang diberangkatkan dari halaman Korem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Selasa (28/6/2022).

Mario sudah masuk bus. Isak tangis Siti belum juga mereda.

Tapi ia berusaha menahan sedih, menjaga anaknya yang sedang digendong.

Sesekali dia menatap ke arah suaminya, sambil melepas bus bergerak perlahan, lalu hilang dari pandangan.

“Saya tidak ikut. Dia menggantikan almarhumah mamahnya, Onih Saonih (64) yang sudah meninggal, dan diwariskan sama anaknya. Meninggal karena terpapar Covid-19 tahun lalu,” kata Siti kepada Kompas.com di tengah proses pemberangkatan jemaah haji.

Siti merasa berat melepas kepergian suaminya. Selama berhaji, Mario akan meninggalkan dua orang anak, masing-masing berusia 9 dan 4 tahun.

Namun, Siti sepenuhnya menyadari bahwa kepergian Mario semata-mata untuk menjalani ibadah, demi ibunya yang sudah meninggal dunia.

“Terharu, bahagia, tidak menyangka. Sedih pasti, karena ditinggal, tapi karena untuk ibadah. Cuma bisa mendoakan. Semoga dimudahkan, selamat pergi dan pulang. Semoga menjadi haji yang mabrur,” tambah Siti.

Kedua anak itu terus melambaikan tangan dan mengucap “dadah” kepada neneknya Arini (61) yang sudah di dalam bus rombongan haji.

Johan ayah kandung Haikal menceritakan, Haikal melepas kepergian neneknya. Begitupun Gaisan.

Kedua balita ini setiap harinya bermain bersama neneknya. Selama 40 hari ke depan, mereka akan kehilangan sosok yang kerap mengajaknya bermain.

“Sendiri. Harusnya berdua. Bapak tertunda karena usia 70 tahun. Jadi ibu sendirian. Johan mendoakan semoga ibunya sehat dan selamat selama menunaikan ibadah haji,” kata Johan.

Beberapa menit sebelum prosesi pemberangkatan, Pemerintah Kota Cirebon menggelar seremoni pemberangkatan ibadah haji kloter ke-38 di Aula Korem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon. Beberapa tokoh hadir dan memberikan sambutan.

Wakil Walikota Cirebon mengaku merasakan turut sedih campur bahagia. Dia menitip pesan agar jamaah haji asal Kota Cirebon kompak.

Rasa peduli sesama warga Kota Cirebon menjadi kunci indahnya kebersamaan dalam ibadah.

“Kompak ya. Saling tolong menolong. Dan jangan lupa, jaga kesehatan, minum obat dan juga vitamin ya bapak ibu,” kata Eti di hadapan ratusan jemaah calon haji.

Eti melepas kepergian ratusan jemaah haji yang diberangkatkan menggunakan lima buah bus rombongan.

Rokhiyatun, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag Kota Cirebon, menerangkan, Kota Cirebon hanya memberangkatkan satu-satunya rombongan yang berjumlah 162 jemaah calon haji.

“Kota Cirebon tidak sampai satu kloter. Yaitu ada 3 gabungan, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung, dan Kota Cirebon. Mereka akan bertemu di asrama haji bekasi,” kata Rokhiyatun saat ditemui di kantornya sebelum proses pemberangkatan haji.

Rokhiyatun menjelaskan, jemaah haji yang diberangkatkan pada 2022 merupakan Jemaah haji yang seharusnya berangkat pada 2020. Jumlahnya mencapai 328.

Namun karena hanya mendapat jatah kuota 46 persen, jadi berjumlah 162 jemaah.

Sementara dari Kabupaten Subang berjumlah 133 jemaah haji, dan 109 kabupaten bandung.

Dari total 162, ada 11 orang yang tertunda keberangkatannya. Alasannya karena usia yang sudah melebihi batas ketentuan Pemerintah Arab Saudi 65 tahun.

Sebagian digantikan, sebagian lainnya memilih menunggu berangkat di tahun berikutnya

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/28/160426978/tangis-siti-lepas-suami-pergi-haji-gantikan-ibunya-meninggal-karena-covid-19

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke