Salin Artikel

Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Warga Sumedang Takut Datanya Disalahgunakan untuk Pemilu

Diketahui, rencana pemerintah terkait penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite ini akan berlaku mulai 1 Juli 2022.

Seperti diketahui, tujuan pemerintah memberlakukan aturan ini untuk memperketat pembelian pertalite dan solar bersubsidi. Jadi, hanya masyarakat yang sudah terdaftar di aplikasi MyPertamina yang bisa membelinya.

Warga Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan Dani Ramdani (37) mengatakan, sudah mendengar informasi terkait penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite ini dari media sosial.

Namun, Dani mengaku khawatir data pribadi yang ia daftarkan ke aplikasi MyPertamina ini digunakan untuk kepentingan pihak tertentu.

"Saya dengar di media sosial. Banyak postingan-postingan yang menyatakan bahwa aturan ini dibuat untuk mengumpulkan data jelang Pemilu. Terus terang saya sendiri khawatir, katanya data kita nanti akan dipakai untuk kepentingan Pemilu," ujar Dani kepada Kompas.com di SPBU Samoja, Kecamatan Sumedang Selatan.

Dani menuturkan, terlepas dari kekhawatiran tersebut, diberlakukannya aturan ini hanya akan menambah beban kepada warga.

"Saya kira aturan ini juga tidak efektif bagi masyarakat. Karena akan menambah beban. Saat membeli Pertalite harus buka aplikasi, pasti butuh waktu lama, otomatis antrean yang panjang di SPBU akan makin panjang," tutur Dani.

Hal senada juga disampaikan Gilang Pamungkas (33), warga Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang.

Menurut Gilang, kebijakan pemerintah ini hanya akan membebani masyarakat.

Selain itu, masyarakat yang berada di pinggiran perkotaan masih banyak yang gagap teknologi (Gaptek), bahkan tidak memiliki smartphone.

"Tentunya, dengan adanya aturan ini akan mengubah kebiasaan warga membeli bensin di SPBU. Bila tujuannya membatasi pembelian pertalite, saya rasa ini tidak efektif dan efisien. Yang ada warga makin dibebani, dan pastinya antrean di SPBU akan semakin panjang, akan semakin lama," ujar Gilang kepada Kompas.com di Alun-alun Sumedang.


Warga lainnya, Yudistira (39) menuturkan, jika tujuan dari kebijakan ini adalah pembatasan pembelian pertalite, akan lebih efektif jika pemerintah tidak menggunakan aplikasi MyPertamina.

"Saya rasa pakai stiker akan lebih efektif. Jadi kendaraan yang bisa beli pertalite itu ditempeli stiker. Nanti petugas SPBU scan barcode stiker itu. Dengan cara itu, warga tidak terbebani dan mereka yang tidak punya smartphone masih bisa menggunakan pertalite, jadi kebijakannya bisa efektif dan tepat sasaran," sebut Yudistira.

Sementara itu, Pengawas SPBU 34-45326 Barak, Sumedang Utara, Agus mengatakan, Kabupaten Sumedang belum akan memberlakukan kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite pada 1 Juli 2022.

"Pada 1 Juli nanti, kebijakan ini baru akan berlaku di tiga daerah, yaitu di Bandung, Tasikmalaya, dan Ciamis. Jadi Sumedang mah belum akan berlaku. Dan sampai sekarang, belum ada informasi juga kapan akan diberlakukan di Sumedang," ujar Agus.

Kemungkinan SPBU di Sumedang baru akan memberlakukan kebijakan ini setelah selesai masa uji coba di tiga daerah tersebut.

"Bisa jadi nanti kalau uji coba di tiga daerah ini berhasil maka di Sumedang akan mulai diberlakukan. Tapi, meski di Sumedang ini belum pasti kapan berlakunya, sedari sekarang kami sudah mulai menyosialisasikannya ke warga. Jadi bila nanti kebijakan ini berlaku, warga juga sudah siap," kata Agus.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/29/150605878/beli-pertalite-pakai-mypertamina-warga-sumedang-takut-datanya-disalahgunakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke