Salin Artikel

Pelajar yang Hilang Terseret Arus di Pantai Legok Jawa Pangandaran Ditemukan, Jenazah Dipulangkan ke Tasikmalaya

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Shahrul Hidayah (13), seorang pelajar asal Kota Tasikmalaya yang hilang tenggelam di hari ketiga pencarian di Kawasan Pantai Legokjawa, Madasari, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sekitar pukul 08.10 WIB, Sabtu (9/7/2022).

Korban ditemukan sudah tak bernyawa dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Cimerak, Legok Jawa yang selanjutnya diberangkatkan ke kampung halamannya di Kota Tasikmalaya.

Korban merupakan pelajar yang hilang dalam tragedi liburan maut rombongan remaja masjid Nurul Huda, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, yang menewaskan 3 pelajar putri sekaligus rekannya pada Kamis (7/7/2022) kemarin.

"Iya, Alhamdulillah kami keluarga di sini sudah mendapatkan informasi bahwa Shahrul yang hilang sudah ketemu. Sekarang lagi di perjalanan dari Pangandaran ke Tasikmalaya untuk disemayamkan," jelas Tatang Fahat, salah seorang perwakilan keluarga korban kepada Kompas.com, Sabtu (9/7/2022) pagi.

Tatang menambahkan, korban merupakan sahabat anaknya Diacaesar Cikal Akimilhaq (13), yang selamat dalam tragedi liburan maut tersebut.

Bahkan, sesuai keterangan anaknya, kejadian serupa terjadi beberapa tahun lalu seorang nelayan setempat dan ditemukan pada hari ketiga pencarian sama halnya dengan korban Shahrul.

"Kata anak saya kemarin, betul ada kejadian serupa nelayan hilang di lokasi sama dan ditemukan sudah tiga hari sejak hilang tenggelam. Nah, ternyata ini sama juga ditemukan di hari ketiga," tambabnya.

Sementara itu, sesuai rilis Tim SAR Gabungan yang diterima Kompas.com menyebut sekira Pukul 08.10 WIB Tim SAR Gabungan menemukan korban atas nama Shahrul Hidayah (13) wisatawan yang dilaporkan terseret arus di Pantai Madasari saat berenang bersama rekannya pada Kamis (7/7/2022).

Kepala Unit Siaga SAR Pangandaran, Edwin Purnama menyebutkan korban ditemukan Tim SAR Gabungan sejauh 3,2 km dari LKP (Last Known Position) selanjutnya pada pukul 08.40 WIB Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban ke Puskesmas Legok Jawa untuk nantinya di serah terimakan ke pihak keluarga korban.

"Dengan telah ditemukannya korban maka oeprasi SAR selesai dan diusulkan penghentian operasi SAR. Seluruh unsur SAR yang terlibat kembali ke satuannya masing masing. Unsur SAR yang terlibat antara lain Basarnas (Unit Siaga SAR Pangandaran), TNI AL Koramil Pangandaran, Satpolair Polres Pangandaran, Satpol PP Pangandaran, BPBD Pangandaran, Balawista, Tagana Pangandaran, SAR Muara Gata, SAR MTA, FKDM Legokjawa, PDC, Sigab Persis, SAR HNSI Legokjawa dan Baznas Jabar," ujar dia.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/09/113356978/pelajar-yang-hilang-terseret-arus-di-pantai-legok-jawa-pangandaran-ditemukan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com