Salin Artikel

Sekolah di Cibinong Bogor Disegel Ahli Waris, Siswa Dilarang Masuk dan Terpaksa Pulang

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Siswa di Sekolah Eka Wijaya di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa pulang karena tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar pada Kamis (14/7/2022) pagi.

Belakangan diketahui bahwa gedung sekolah tersebut disegel oleh ahli waris atau anak dari pemilik yayasan sekolah tersebut. Kejadian ini terekam dan viral di media sosial.

Kapolsek Cibinong AKP Adhimas Sriyono Putra mengatakan, kejadian itu bermula saat gerbang sekolah ditutup atau disegel oleh anak pemilik yayasan yang bersengketa pada Kamis pagi tadi.

Akibatnya, para siswa sempat telantar karena tidak bisa masuk. Mereka akhirnya terpaksa pulang karena gerbang sekolah ditutup.

Dalam video yang viral di media sosial, salah satunya di Instagram @bogor24update, tampak orangtua murid protes di depan pintu gerbang bercat biru sambil berupaya membuka pagar sekolah.

Sejumlah orangtua murid sempat terlibat adu mulut dengan pihak ahli waris yang menyegel sekolah tersebut.

Petugas kepolisian datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga sekitar.

Adhimas menyebut, kejadian itu berhasil diredam dan kemudian dilakukan mediasi.

"Iya, jadi setelah dapat informasi itu anggota kita datang untuk mediasi. Yang jelas semua siswa, kan di situ ada SD, SMP, dan SMA. Di situ ditutup gerbang sekolahnya jadi tidak bisa masuk. Tapi akhirnya bisa kita buka (gerbangnya) dan siswa bisa masuk," kata Adhimas saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Namun, kata dia, saat berada di dalam sekolah itu kembali terjadi percekcokan antara kedua ahli waris yang terlibat. Keributan kian memanas setelah pihak kepolisian menengahi atau memediasi permasalahan tersebut.

"Ketika siswa masuk ke dalam itu terjadi keributan antara pihak yayasan dan saudara S (yang menyegel sekolah) sehingga banyak mengakibatkan siswa ketakutan, sedih," ungkapnya.

Namun, pada pelaksanaannya, diskusi antara pihak-pihak yang terlibat terus berlangsung memanas.

Hasil diskusi, kegiatan belajar mengajar diliburkan sampai konflik internal keluarga yayasan sekolah tersebut selesai.

Menurut dia, sekolah diliburkan karena orangtua murid takut menimbulkan trauma bagi anak mereka. Sehingga kegiatan belajar mengajar akan kembali dilaksanakan pada Senin mendatang.

"Takutnya ada kejadian seperti itu lagi, jadi kita ambil jalan tengahnya, hari ini diliburkan untuk proses belajar mengajarnya daripada mengakibatkan trauma kepada anak-anak. Libur sampai hari Senin dengan upaya besok akan dicarikan lagi jalan keluarnya," terang Adhimas.

Ia menjelaskan, penyegelan sekolah itu dipicu konflik ahli waris antara anak pemilik yayasan di sekolah tersebut. Kedua anak yang terlibat konflik itu berinisial S dan T.

Adhimas berkata, seorang ahli waris yang paling tua, S, kesal karena selama ini dirinya tak dilibatkan dalam mengelola yayasan sekolah tersebut.

"Jadi S dan T ini saudara kandung, bapaknya mereka adalah ketua yayasan atau pemilik sekolah tersebut.

Namun, setelah beliau meninggal, pengelolaan sekolah tersebut dipercayakan kepada saudara T. Nah, dari pihak S ini merasa keberatan sebagai anak pertama, dia ingin punya andil juga di dalam sekolah tersebut," ujarnya.

Menurut Adhimas, konflik internal tersebut tentang warisan keluarga. Melihat kasus itu, Adhimas mengatakan, pihaknya berencana memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak yang terlibat konflik tersebut untuk dicarikan jalan tengahnya.

"Iya seperti itu, makanya saya dorong ke restorasi justice dulu karena ini memang masalah keluarga. Cuman karena melibatkan sekolah yang disitu ada siswa jadi bisa merembet kemana-mana, jadi untuk penyelesaiannya kita dorong untuk kekeluargaan," jelasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/14/210947478/sekolah-di-cibinong-bogor-disegel-ahli-waris-siswa-dilarang-masuk-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke