Salin Artikel

Cerita Direktur CV di Sumedang yang Terdaftar sebagai Kantor Google

Namun, Indra menyatakan ada kesalahpahaman dalam informasi itu.

"Jadi, dari viralnya informasi yang sebenarnya adalah misinformasi ini, kami tidak ada keinginan sama sekali untuk bisa viral seperti saat ini. Manajemen sendiri, tidak punya niatan untuk memanfaatkan momen ini," ujar Indra kepada Kompas.com, di kantor CV Daun Jati, Jalan Ir. Soekarno, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Indra mengatakan, viralnya informasi ini bermula dari isian form dalam Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"PSE ini merupakan kebijakan pemerintah terkait legalitas usaha, tujuannya tentunya baik. Agar pelaku usaha memenuhi aturan atau kewajibannya terkait usahanya," tutur Indra.

Indra menuturkan, dalam memenuhi aturan tersebut, Kominfo mengharuskan pelaku usaha mendaftar PSE.

"Dalam form PSE itu, ada isian berupa platform apa yang perusahaan gunakan dalam menjalankan usaha. Nah, karena kami memang bergerak di bidang teknologi informasi dan literasi digital, jadi kami isi form itu dengan Google," sebut Indra.

Indra menuturkan, sebetulnya, tidak hanya perusahaannya saja yang mencantumkan hal serupa.

Namun banyak perusahaan teknologi juga melakukan hal yang sama, yaitu mengisi isian form tersebut dengan platform Google, Google Drive, Facebook dan yang lainnya.

"Nah, kenapa yang muncul CV Daun Jati, karena perusahaan kami yang pertama mendaftarkan nama Google dalam isian itu. Kami mendaftar itu pada tanggal 18 Febuari 2022, sementara perusahaan lainnya baru masuk PSE itu bulan Juni, Juli ini. Jadi otomatis, karena perusahaan kami yang pertama, jadi yang muncul itu CV Daun Jati," sebutnya.


Indra menuturkan, dalam hal ini, tidak ada satu pihak pun yang keliru atau menyalahi prosedur dalam pengisian form PSE.

"Prosedur pendaftarannya sendiri sudah benar, sesuai aturan. Kalau kami yang keliru, sudah jauh-jauhi pasti dari pihak Kominfo atau dari pihak Google sendiri mengajukan keberatan, tapi kan ini tidak. Di kami juga tidak melakukan kesalahan karena apa yang kami lakukan sudah sesuai prosedur," ujar Indra.

Indra mengatakan, viralnya informasi ini sendiri, karena kesalahpahaman netizen dalam memahami hal ini.

"Awalnya informasi ini viral itu kan di twitter, jadi ini hanya kekeliruan dari opini publik di media sosial, dengan menyimpulkan bahwa Google adalah perusahaan CV Daun Jati," ujar Indra.

Indra sendiri mengaku tidak dirugikan dengan viralnya pemberitaan ini. Justru sebaliknya, ia mengaku mendapatkan banyak hikmah, karena nama perusahaan miliknya menjadi viral.

"Perlu kami sampaikan bahwa tidak ada keinginan dari kami sebelumnya untuk bisa viral seperti sekarang ini. Bagi kami, ini adalah insiden yang berbuah hikmah," tutur Indra.

Indra menyebutkan, hikmat yang didapat sejak viralnya pemberitaan ini sejak 19 Juli 2022 kemarin, yaitu banyak perusahaan swasta yang menghubunginya untuk menjalin kerjasama.

"Sejak berita ini viral, dari pihak Google Indonesia sendiri sudah menghubungi kami langsung. Mereka (Google Indonesia) malah mengajak kami untuk bertemu, kopi darat. Ini kan hikmah yang luar biasa bagi kami," sebut Indra.

Selain itu, kata Indra, dengan viralnya CV Daun Jati juga turut mengangkat sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Karena, perusahaannya sendiri merupakan UKM yang bergerak di bidang jasa teknologi informasi, pembuatan aplikasi, dan literasi digital.

"Kami berdiri tahun 2015, dan sejak saat itu memang konsen ke literasi digital. Klien kami sejauh ini dari instansi pemerintahan, mulai dari Sekretariat Jenderal Kementerian ESDN, PUPR, Provinsi Jabar, Kabupaten Sumedang, Pemerintah Badung Bali, PUPR Aceh, PUPR Jambi," ujar Indra.

Namun, kata Indra, dengan adanya pemberitaan viral ini, banyak perusahaan swasta yang saat ini menghubungi untuk bekerjasama.

"Tiga hari ini ada 4 perusahaan swasta yang menghubungi kami untuk kerjasama. Dua di anataranya itu bahkan perusahaan dari Jepang dan Amerika," kata Indra.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/22/160448478/cerita-direktur-cv-di-sumedang-yang-terdaftar-sebagai-kantor-google

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke