Salin Artikel

Terduga Pelaku Perundungan di Tasikmalaya Sempat Ketakutan, Menyesali Perbuatannya

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya, Aan Yuliati, menyebut pihaknya telah mengamankan para pelaku kasus dugaan perundungan bocah SD sampai meninggal.

Para pelaku sebelumnya sempat stres dan syok saat beritanya viral kemudian diterapi psikis sampai akhirnya membaik.

"Sekarang para terduga pelaku berada di rumah aman. Mereka di sana bersama orangtuanya. Karena harus didampingi karena masih berusia anak. Mereka semua stres dan syok, juga ketakutan. Namun, kami lakukan terapi dan konseling. Alhamdulillah sekarang kondisinya membaik," jelas Aan kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

Ketiga pelaku mengaku tidak berniat merundung korban. Mereka pun menyesali perbuatannya kepada korban.

Qan menambahkan, informasi yang beredar mengatakan bahwa para pelakunya berjumlah empat orang. Namun dari hasil keterangan di lapangan, yang diamankan ada tiga orang anak.

Ketiganya diketahui usianya di atas korban yakni berkisar antara umur 13 sampai 14 tahun atau pelajar SMP.

"Total ada tiga orang yang diamankan. Yang beredar memang empat orang, tapi hanya tiga orang yang melakukannya. Ketiga terduga pelaku ini berusia 13-14 tahun," tambahnya.

Selama ini, lanjut Aan, pihaknya sengaja tak memberikan akses kepada pihak yang tak berkepentingan kepada para pelaku ini.

Sampai sekarang, ketiga pelaku pun masih didampingi seorang psikolog untuk memberikan terapi berkesinambungan di rumah aman.

"Kami mengamankan dan tidak memberikan akses kepada setiap orang untuk bertemu. Mereka sudah bisa tidur nyenyak dan makan dengan lahap. Raut wajahnya juga sudah membaik. Ketiga orang itu sudah diperiksa. Namun statusnya masih saksi," ujar dia.

Ketiga pelaku mengaku tidak berniat merundung korban.

"Ketika ditanya, mereka itu tidak berniat merundung. Mereka hanya iseng dan dikira main-main. Menurut mereka tak ada unsur paksaan dan kekerasan. Bahkan mereka menjelaskan hanya main-main. Ocon (candaan) bilangnya," tambahnya.

Meski demikian mereka mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukannya saat korban masih hidup.

Mereka pun berjanji tak akan mengulangi lagi perbuatannya kepada orang lain.

"Jadi dikira mereka tidak akan menjadi seperti ini. Kita juga kan belum tahu kepastian penyebab kematian korban. Itu lagi diselidiki. Dengan ada kejadian ini, mereka menyesal, menangis. Bahkan mereka mohon maaf kepada orangtua, keluarga korban. Mereka juga ketakutan pada awalnya," pungkas Aan.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/25/093715478/terduga-pelaku-perundungan-di-tasikmalaya-sempat-ketakutan-menyesali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke