Salin Artikel

[POPULER JAWA BARAT] Penemuan Mayat dalam Karung di Bogor | Atap Minimarket Roboh Lukai 2 Orang

KOMPAS.com - Mayat laki-laki dalam karung yang ditemukan di bawah jembatan Kampung Arca, Desa Sukawangi Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), akhirnya diketahui identitasnya.

Laki-laki tersebut berinisial AH (35), warga Kalimantan Barat.

Berita lainnya, atap sebuah minimarket di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jabar, roboh pada Sabtu (30/7/2022) pukul 15.00 WIB.

Atap yang roboh itu menimpa sepeda motor yang sedang parkir.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca pada Minggu (31/7/2022).

Identitas mayat laki-laki terbungkus karung yang ditemukan di bawah jembatan Kampung Arca, Desa Sukawangi Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan, korban berinisial AH (35), warga Kalimantan Barat.

"Dari hasil olah TKP, sudah ditemukan identitasnya warga Kalimantan Barat. Untuk memastikan itu betul atau tidak, kami pun juga sudah menghubungi pihak keluarga," ujarnya, Minggu.

Berdasarkan informasi yang didapat dari keluarganya, korban memang tidak bisa dihubungi belakangan ini.

Siswo menuturkan, polisi masih melakukan otopsi guna penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga menunggu kedatangan keluarga AH ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memastikan korban.

Baca selengkapnya: Identitas Mayat Dalam Karung di Dekat Curug Arca Bogor Terungkap

Atap sebuah minimarket di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, roboh. Dua orang luka ringan dalam insiden yang terjadi pada Sabtu sore itu.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ciparay AKP Asep Dedi menuturkan, minimarket tersebut memang sedang memperbaiki atap bagian depan (kanopi).

"Memang sedang memperbaiki, tapi sayangnya tidak ada peringatan terlebih dahulu, kalau pihak minimarket sedang memperbaiki kanopi," ucapnya, Sabtu.

Asep menjelaskan, kejadian itu termasuk kategori kecelakaan kerja. Polsek Ciparay kini telah berkordinasi dengan jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung untuk tindakan selanjutnya.

"Sementara itu minimarket saat ini sementara di-police line dulu," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Atap Minimarket di Kabupaten Bandung Roboh, 2 Orang Luka

KA (51), oknum guru di Kabupaten Ciamis, Jabar, menyebar video mesumnya dengan LI (42), rekannya sesama guru, lewat grup WhatsApp Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Usai menyebar video mesum dan foto vulgar LI, KA tidak diketahui keberadaannya.

Atas kejadian ini, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai KA harus dikejar.

"Harus dijerat hukum dan diadili," tuturnya, Minggu.

Ubaid menyampaikan, perilaku oknum guru tersebut sungguh tidak pantas.

Baca selengkapnya: Pengamat Minta Oknum Guru yang Sebar Video Mesumnya di Grup WhatsApp PGRI Harus Dikejar

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan; Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi)

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/01/064600878/-populer-jawa-barat-penemuan-mayat-dalam-karung-di-bogor-atap-minimarket

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com