Salin Artikel

Nestle Indonesia Uji Coba Jual Produk Isi Ulang, Pembeli Bisa Bawa Wadah Sendiri

Head of Sustainability Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo mengatakan, uji coba penjualan produk isi ulang salah satunya dilakukan di wilayah Tebet, Jakarta Selatan.

Uji coba dilakukan dengan berkeliling membawa produk isi ulang menggunakan sepeda motor dengan dilengkapi perangkat suara layaknya penjual es krim keliling.

Warga atau pembeli diharuskan membawa kontainer atau wadah sendiri. Produk yang diuji coba di antaranya Milo dan Cerelac.

"Responsnya bagus. Misalnya ada yang bertanya itu apa? Oh harus bawa kontainer sendiri," kata Prawitya di sela diskusi pengelolaan sampah plastik di Pabrik PT Nestle Indonesia kawasan Industri Surya Cipta Karawang, Selasa (2/8/2022).

Namun, kata Prawitya, perjalanan rencana model penjualan produk isi ulang masih panjang.

Dia menyatakan, perlu memperbaiki sejumlah hal. Apalagi, dalam penjualan produk makanan perlu diperhatikan kehigienisan dan kualitas rasanya.

"Karena itu perlunya kita lakukan uji coba. Karena konsumen lebih hati-hati dalam memilih produk makanan," katanya.

Nestle Indonesia, kata dia, akan melakukan uji coba lebih agresif. Misalnya mendirikan standing machine produk isi ulang Nestle di supermarket atau tempat lain.

"Ini akan menciptakan kebiasaan atau gaya hidup baru bagi masyarakat kita (Indonesia). Apalagi harganya bakal lebih murah, lantaran konsumen tak perlu membeli kemasan, melainkan membawa kontainer sendiri," kata dia.


Penggantian sedotan plastik ke kertas

Penggantian sedotan plastik ke kertas misalnya, kata Prawitya, pada awalnya mendapat lebih dari 200 keluhan dalam satu bulan.

Sebab, konsumen belum terbiasa dengan menyantap menggunakan sedotan kertas. Bahkan pihaknya sampai harus membuat iklan di televisi untuk menjelaskan persoalan itu.

Namun karena Nestle Indonesia berkomitmen mengurangi material plastik pada kemasan produk, maka penggantian sedotan plastik ke kertas dilakukan. Meskipun biayanya membengkak empat kali lipat.

"Harga material kertasnya di Indonesia masih mahal. Padahal produsennya ada di Indonesia. Karena itu kami berharap perusahaan (makanan dan minuman) lain juga melakukan hal serupa agar harga bahan baku sedotan kertas lebih kompetitif lantaran produknya melimpah," ungkap Prawitya.

Dia menargetkan seluruh kemasan produk Nestle Indonesia menggunakan material yang bisa didaur ulang pada 2025.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/03/075009178/nestle-indonesia-uji-coba-jual-produk-isi-ulang-pembeli-bisa-bawa-wadah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke