NEWS
Salin Artikel

Saat Utang Membuat Oknum TNI Gelap Mata, Sewa 3 Eksekutor Bunuh Bendahara KONI Kayong Utara

Adapun jasad Ahmad ditemukan di dalam karung di Bogor beberapa waktu lalu.

Otak pembunuhan Ahmad ternyata oknum TNI berinisial AK (33), yang tak lain adalah teman korban.

AK dan korban menjalin pertemanan karena sama-sama berkecimpung di atlet tinju amatir di Kalimantan Barat.

AK mendalangi pembunuhan itu dengan menyewa tiga eksekutor untuk membunuh bendahara KONI Kabupaten Kayong Utara tersebut.

Ketiga eksekutor itu bekerja sebagai karyawan swasta asal Jakarta Timur, yakni inisial AA (37), D (37), dan RH (25).

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan menjelaskan, AK warga Kalimantan Barat, berperan sebagai otak pembunuhan atau yang merencanakan skenario kejahatan serta menyiapkan mobil Daihatsu Sigra untuk menjemput korban.

Dia juga terlibat mengeksekusi korban dengan cara memiting leher korban dari belakang.

Sementara, tersangka AA, karyawan swasta asal Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, berperan sebagai sopir serta menentukan lokasi pembuangan jasad korban ke bawah jembatan dekat Curug Arca.

Tersangka D, karyawan swasta di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, berperan menutup mata korban menggunakan buff, mengikat tangan korban ke belakang menggunakan kabel ties, serta membekap korban menggunakan jaket.

Tersangka RH, karyawan swasta di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, berperan sebagai pelaku yang berpura-pura diikat dan mata ditutup untuk meyakinkan korban agar setuju mengikuti perintah AK.

Siswo menyebut, AA, D, dan RH dijanjikan mendapat upah sebesar Rp 2 juta per orang dari AK.

"AK dan tiga pelaku lain ini kenal di Jakarta," kata Siswo saat dimintai konfirmasi, Kamis (11/8/2022) malam.

Siswo mengungkapkan, motif pembunuhan tersebut terkait masalah utang piutang sebesar Rp 300 juta.

Kronologi

Kasus pembunuhan ini berawal saat korban datang ke Bogor menagih utang kepada AK, Selasa (12/7/2022).

Selama di Bogor, korban terus berupaya menagih utang itu, tetapi tak membuahkan hasil.

Bukannya membayar, AK justru memberi solusi untuk mencari uang pengganti berupa pembuatan uang palsu yang berlokasi di atas gunung di wilayah Sukamakmur. Dari situ, niat jahat AK muncul.

"Karena korban ini menggunakan dana KONI untuk kepentingan pribadi dan akan dilaksanakan audit, makanya dia berangkat ke Bogor menagih utang karena seingatnya pelaku otak pembunuhan (AK) ini memiliki utang sebesar Rp 300 juta. Nah, uang ini untuk mengganti dana yang sudah digunakan korban itu. Jadi sejak berada di Bogor, ternyata bukan hasil utang yang didapat," ujarnya.

AK merencanakan membunuh korban pada Rabu (27/7/2022). AK bersama dengan tiga pelaku lainnya sepakat berkumpul di salah satu kafe di Kota Bogor.

Dari pertemuan itu, keempat pelaku sepakat akan membunuh korban dengan dengan iming-iming uang palsu yang akan diberikan di suatu tempat.

Namun, syaratnya, korban bersedia menutup mata menuju lokasi yang dimaksud.

Untuk meyakinkan korban, salah satu pelaku yang ikut dalam rombongan itu pun berpura-pura diikat tangannya dan ditutup matanya.


"Ini masuknya pembunuhan berencana karena sebelum melakukan pembunuhan itu, mereka sempat berkumpul merencanakan dan berbagi peran. Jadi ada yang diperintahkan untuk mempersiapkan membeli karung goni, triplek, dan dus. Jadi tanggal 27 itu sudah ada perencanaan dan berbagi peran," ungkapnya.

Dua hari kemudian atau tepatnya Jumat (29/7/2022), para pelaku yang awalnya berkumpul di daerah Jakarta, kemudian berangkat naik mobil bersama-sama menjemput korban di depan sebuah minimarket di daerah Semplak Bogor sekitar pukul 22.00 WIB.

Karena sedang membutuhkan uang, korban akhirnya terpaksa ikut masuk ke dalam mobil tersebut.

Saat itu, korban percaya saja dan rela matanya ditutup karena tidak boleh menghapal jalan menuju ke lokasi uang palsu.

Namun, saat sudah dekat dengan lokasi, korban dieksekusi dengan cara leher dipiting dari belakang dan dibekap menggunakan jaket hingga lemas.

Untuk memastikan korban benar-benar tewas, AK memerintahkan kepada RH menjerat leher korban dengan tiga kabel ties.

Setelah korban dipastikan tewas, para tersangka membuang jasad korban dengan dibungkus karung goni ke bawah jembatan dekat Curug Arca.

Untuk menghilangkan jejak, mereka membakar barang-barang milik korban seperti pakaian dan ponsel.

Setelah itu, para pelaku melarikan diri atau berangkat menuju Tegal. Saat perjalanan, tepatnya di daerah Bandung, AK menarik uang dari ATM milik korban lalu membagikannya sebagai upah eksekutor.

Keempat tersangka akhirnya berhasil ditangkap di daerah Jakarta pada Senin (8/8/2022).

"Jadi sejak awal kejadian kami membentuk tim, bahkan kami ada satu tim yang berangkat ke Kalbar untuk menghimpun informasi sebanyak mungkin untuk melakukan penyelidikan. Akhirnya kami berhasil mengidentifikasi para pelaku dan dari situ para pelaku sendiri berhasil kami tangkap di daerah Jakarta. Saat penangkapan itu tidak ada perlawanan," jelas Siswo.

Atas perbuatannya, empat pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/12/072149678/saat-utang-membuat-oknum-tni-gelap-mata-sewa-3-eksekutor-bunuh-bendahara

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke