Salin Artikel

Buntut Saling Ejek Hias Kelas, Siswa SMP di Garut Dianiaya 2 Temannya hingga Pingsan

GARUT, KOMPAS.com – Gara-gara saling ejek saat menghias ruangan kelas dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Cikajang, Garut, dianiaya dua orang teman sekelasnya hingga harus mendapat perawatan di fasilitas kesehatan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cikajang Inspektur Satu (Iptu) Sularto kepada wartawan mengungkapkan, pihaknya menerima laporan tindak pidana penganiayaan anak di bawah umur dari keluarga korban pada tanggal 10 Agustus 2022 dan langsung melakukan pemeriksaan ke sekolah tersebut.

Selain mendatangi sekolah, menurut Sularto, pihaknya juga telah melakukan pendekatan kepada korban untuk meminta keterangan.

Dari keterangan sementara, penganiayaan berawal saat korban dan dua temannya yang masih satu kelas saling ejek saat mereka menghias ruang kelas menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia.

“Dari saling ejek, kedua temannya itu melakukan kekerasan pada korban,” jelas Sularto kepada wartawan, Rabu (17/08/2022).

Dari informasi yang didapat, kata Sularto, dua orang teman sekelas korban diduga mencekik dan menampar korban.

Sementara terkait adanya kabar korban dibanting ke meja oleh kedua pelaku, Sularto mengaku tidak menemukan bukti tindakan tersebut.

Menurut Sularto, korban memang sempat menjalani rawat inap di fasiltas kesehatan yang ada di Cikajang. Bahkan, pihak keluarga korban juga hingga melakukan pemeriksaan CT Scan di sebuah rumah sakit dan hasilnya korban dinyatakan sehat.

“Dari hasil visum juga tidak ada bekas luka fisik, kemungkinan korban dirawat karena ada penyakit bawaan,” katanya.

Sularto pun menambahkan, pasca kejadian tersebut, pihak sekolah sudah mengambil inisiatif mempertemukan keluarga korban dan pelaku untuk bermusyawarah menyelesaikan masalah tersebut.

Kendati kedua keluarga sudah bertemu, Sularto mengatakan, pihaknya tetap melakukan proses penyelidikan.

“Kami akan periksa semua, namun karena dibawah umur, mengarah ke diversi,” katanya.

Dampingan psikolog untuk korban dan pelaku

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Diah Kurniasari Gunawan mengungkapkan, P2TP2A akan memberikan dampingan psikolog kepada korban dan juga pelaku jika memang dibutuhkan.

“Hari ini saya sudah bersama tim psikolog P2TP2A dan Kepala Bidang Perlindungan Anak sudah bertemu dengan korban dan keluarganya,” jelas Diah saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (18/08/2022).

Menurut Diah, dari hasil pemeriksaan awal tim psikolog P2TP2A, korban memang mengalami trauma berat dan perlu mendapat penanganan awal dari psikiater sebelum mendapat pendampingan psikolog lebih lanjut.

“Makanya besok kita akan bawa korban ke psikiater dulu, hasil pemeriksaan psikiater keluar, baru kita ambil langkah-langkah pemulihan dan memberikan pendampingan pada dua anak yang jadi pelaku, karena mereka juga masih anak dibawah umur,” katanya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/18/171020578/buntut-saling-ejek-hias-kelas-siswa-smp-di-garut-dianiaya-2-temannya-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke