Salin Artikel

Sosok Babeh, Purnawirawan TNI yang Jadi Sopir Lembang, Tewas Ditusuk Setelah Cekcok soal Parkir

Korban yang akrab dipanggil Babeh itu diketahui sebagai sopir yang bekerja di sebuah toko mebel di Kecamatan Lembang.

Mubin diduga dianiya oleh Henry Hernando (24) karena pelaku kesal korban memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah tokonya.

Belakangan diketahui jika Mubin yang akrab dipanggil Babeh adalah seorang purnawirawan TNI AD.

"Korban merupakan purnawirawan, tapi sekarang sebagai karyawan swasta," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Kamis (18/8/2022).

Sementara itu Restu (24), rekan korban bercerita jika selama ini korban cenderung tertutup dan jarang mengobrol.

"Enggak tahu kalau dia purnawirawan. Dia itu tertutup orangnya, tapi kalau ke saya ya baik," kata Restu.

Sejauh ini, Restu hanya mengetahui korban merupakan seorang perantau dari Jawa Tengah. Hal itu berdasar dari pengakuan dan diperkuat dengan dialek yang biasa digunakan saat berbicara.

Korban juga dikenal tidak memiliki tempat tinggal. Sehari-hari dia hanya tidur di sebuah mobil pikap operasional toko mebel tempat korban bekerja.

"Dia kerja baru 2 bulan. Selama kerja itu dia tidurnya di mobil, enggak ngontrak atau tinggal di toko," papar Restu.

Restu cukup kaget mendengar kabar kematian Babeh. Ia mneyebut Babeh memiliki kepribadian sederhana dan tak pernah memiliki musuh.

"Jadi saya dengar itu dari anak bos saya yang baru pulang sekolah, katanya sopir ditusuk di mobil. Kalau selama ini saya juga enggak dengar dia ada masalah sama orang lain, jadi kaget pastinya," tutur Restu saat ditemui di Mapolsek Lembang, Selasa (16/8/2022).

Gara-gara parkir

Restu bercerita Mubin ditemukan tewas dengan luka tusukan di leher, dada dan bagian perut usai cekcok dengan pelaku soal parkir.

Keterangan sementara, aksi penusukan itu bermula dari pelaku yang kesal lantaran korban parkir sembarangan di gerbang rumah toko.

Pelaku kemudian menegur korban dan pecahlah keributan hingga berujung penusukkan. Selama ini korban dan pelaku tak saling kenal.

Menurut Restu, dalam kondisi bersimbah darah, Mubin masih berusaha untuk meminta pertolongan medis dengan mencoba mengendarai mobil pikapnya menuju rumah sakit terdekat.

"Saat itu korban juga sempat menanyakan puskesmas ke warga sambil mengendarai mobilnya, tak lama dari itu meninggal dunia di dalam mobil," kata Restu.

Baru saja berjalan sekitar 50 meter dari lokasi kejadian, Mubin sudah kehabisan darah dan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Setelah korban meninggal dunia di dalam mobilnya, mobil pikap berwarna hitam yang korban kendarai langsung menabrak mobil lain yang berada di depannya.

"Meninggalnya di dalam mobil, saya tahunya dari anak kecil, anaknya bos saya yang sedang jalan di sekitar Jalan Adiwarta," ujar Restu.

Kanit Reskrim Polsek Lembang, Iptu Sidabuke membenarkan bahwa korban memang sempat mengendarai mobilnya, namun korban langsung meninggal dunia saat perjalanan.

"Korban meninggal dunia saat diperjalanan, setelah itu langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit," sebut Sidabuke.

Ia mengatakan pelaku akhirnya berhasil diamankan di rumahnya sekitar satu jam setelah kejadian.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi, Bagus Puji Panuntun | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri)

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/19/183000378/sosok-babeh-purnawirawan-tni-yang-jadi-sopir-lembang-tewas-ditusuk-setelah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke