Salin Artikel

Kebakaran Pabrik di Gunung Putri Kembali Membesar Jumat Malam, Tim Damkar Larutkan Deterjen ke Tangki untuk Jinakkan Api

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Api kebakaran yang melanda bangunan pabrik alumunium foil di Kampung Pabuaran, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (19/8/2022) pagi hingga petang sempat mereda.

Namun, kebakaran kembali membesar pada malam hari atau tepatnya pukul 20.00 WIB. Tidak butuh waktu lama, nyala api kembali menjilati bangunan tersebut. Kobaran api kemudian membesar.

Petugas pemadam kebakaran dari berbagai sektor diterjunkan untuk memberi bantuan mitigasi. Setidaknya ada tiga unit mobil dengan 21 personel dari sektor Ciomas, Leuwiliang, dan Parung meluncur ke lokasi kejadian.

"Iya (api kembali membesar) habis isya tadi, sekarang saya masih di lokasi," ucap Wakil Komandan Regu 3 Damkar Sektor Ciomas Kabupaten Bogor, Budi Faturachman sewaktu dihubungi Kompas.com, Jumat pukul 23.53 WIB.

Setibanya di lokasi kejadian, kata Fatur, petugas langsung berjibaku memadamkan kobaran api yang terus membesar itu. Para petugas kemudian menyebar ke tiap sudut untuk mencari sumber api.

Ia menyebutkan, rupanya api yang kembali membakar pabrik itu berasal dari sisa-sisa bara saat pendinginan tadi sore.

Menurutnya, objek yang terbakar dari bahan plastik serta angin kencang menyebabkan api menyebar sehingga kebakaran kembali membesar. Terlebih, tiupan angin kencang di lokasi itu membuat usaha kian tiada arti.

"Itu kan bahan-bahan yang ngendap di bawah (bara), jadi kebakar lagi dan akhirnya api kembali membesar. Kalau dari awal sisa api yang dibawah habis, itu enggak bakal kebakaran lagi, ini juga bisa karena faktor angin kencang di lokasi," ungkapnya.


Di sisi lain, para petugas juga terkendala titik sumber air yang sulit diakses atau bahkan tidak ada sama sekali di lokasi tersebut.

Meski, pihaknya sempat memanfaatkan hydrant air milik pabrik lain untuk memadamkan kobaran api yang menjunjung tinggi sejak mulai pagi hingga sore tadi. Namun, hydrant air yang di pabrik itupun kini sudah habis dan kosong.

Alhasil, petugas mencari setu untuk mendapatkan air setelah itu melarutkannya dengan deterjen ke dalam tangki guna memadamkan nyala api tersebut.

Petugas kemudian menyemprotkan campuran air dan detergen itu ke bangunan pabrik yang terbakar. Penyemprotan terus dilakukan hingga tingkat ketahanan api atau TKA benar-benar mereda.

Menurut Fatur, penyemprotan menggunakan campuran detergen itu lebih efektif dibandingkan air biasa. Sebab, jika hanya memakai air biasa bisa menyebabkan asap hitam menggunung.

"Tadi kita harus ngambil air dulu ke setu yang lumayan jauh karena hydrant yang di pabrik itukan sudah kosong. Nah, air tangki kemudian kita campur pakai deterjen, jadinya langsung ngiket. Dan alhamdulillah sudah TKA," terangnya.

Fatur mengatakan, butuh mitigasi kuat untuk mencegah kejadian kebakaran tidak berulang lagi.

"Jadi sekarang tinggal asap putih, kalau asap hitam kan masih ada apinya, nah ini yang perlu kita antisipasi," imbuhnya.

Usaha petugas menjinakkan kobaran api itu akhirnya berhasil, namun petugas masih harus melakukan pendinginan di lokasi kebakaran.

Ia menyatakan bahwa kobaran api dapat dijinakkan setelah hampir lima jam pemadaman.

Hingga kini, sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran berisi 21 personel harus tetap berjaga untuk mengantisipsi segala kemungkinan, meskipun kebakaran sudah berstatus pendinginan.

"Jadi masih ada petugas yang harus stand by di sana karena statusnya juga masih pendinginan ya," pungkas dia.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/20/061730078/kebakaran-pabrik-di-gunung-putri-kembali-membesar-jumat-malam-tim-damkar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke