Salin Artikel

Kisah Difabel Yayat Supriatna, Bangkit dari Keterpurukan, Gunakan Tangan Palsu Jadi Drummer

BANDUNG, KOMPAS.com - 2019, menjadi tahun yang sulit dilupakan Yayat Supriatna (43 tahun). Kecelakaan yang menimpanya membuat ia kehilangan tangannya.

Saat itu, Yayat sedang melakukan tugasnya sebagai teknisi di salah satu perusahaan instalasi pemasangan internet. Kebetulan hari itu lokasinya dekat dengan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi).

"Sepertinya ada arus yang bocor. Sata kesetrum, diikuti bunyi gardu yang meledak. Kata teman saya, saat listrik mati saya lepas dari tegangan listrik," ujar Yayat dalam Salman Techno Fest, Minggu (21/8/2022).

Akibatnya, tangan kirinya harus diamputasi. Sedangkan tangan kanannya masih bisa dipertahankan, namun tidak bisa normal.

Sebab tendon atau jaringan yang menempelkan tulang ke otot dari tangan kanannya hanya tersisa satu untuk aliran oksigen.

Menghadapi kenyataan tangannya diamputasi, ia mengalami depresi. Ia merasa hidupnya tak berarti. Bahkan beberapa kali bertemu psikiater.

"Saya merasa hidup untuk apa, bagaimana dengan istri dan anak saya?" ucap dia.

Tapi keluarga dan orang di sekelilingnya tak berhenti memberikan dukungan. Sedikit demi sedikit, harapan mulai muncul pada diri Yayat.

Puncaknya saat ia dipertemukan dengan Wildan Trusaji, dosen Fakultas Teknik Industri ITB. Wildan saat itu menggarap inovasi tangan dan kaki palsu bersistem protestik untuk disalurkan ke kaum difabel.

Berkat bantuan tangan bionik tersebut, kepercayaan diri Yayat meningkat. Ia kini membantu istrinya berjualan di online shop, meskipun kantornya masih tetap memberikan gaji bulanan.

Tak hanya itu, ia kini bisa kembali menekuni hobinya menabuh drum.

"Sekarang suka tampil bermain drum, punya akun YouTube juga," ucap dia.

Wildan Trusaji mengungkapkan, tangan palsu prostetik ini digerakkan lewat sensor otot. Penelitian alat dilakukan 2019 dan pernah menjuarai Cybathlon Challenges 2022 di Swiss.

"Juara 3 di Swiss mengalahkan Spanyol, Perancis. Lombanya kaya mindahin barang-barang kecil," tutur dia.

Tangan palsu prostetik ini merupakan satu dari 30 inovasi hasil kolaborasi Rumah Amal Salman dan para inovator yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang diperlihatkan di Salman Techno Fest.

Ketua Pelaksana Salman Techno Fest, Abdul Aziz mengatakan, produk lainnya yang dimanfaatkan masyarakat adalah Ventilator Indonesia (Vent-I), Mesin ATM Beras untuk masyarakat dhuafa, Community Shelter, Hunian Sementara (Huntara), Hunian Tetap (Huntap) untuk daerah kebencanaan, dan Internet of Thing (IoT) untuk mengukur berat dan suhu hewan kurban.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/22/175009978/kisah-difabel-yayat-supriatna-bangkit-dari-keterpurukan-gunakan-tangan-palsu

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke