Salin Artikel

Syukur Jajang Selamat dari Tabrakan Angkot Maut di Garut, meski Dagangan Hancur

Dia merupakan salah satu orang yang selamat dari kecelakaan di depan SDN Mandalasari, Garut, Jawa Barat.

Peristiwa itu menewaskan seorang siswa SD dan menyebabkan tujuh orang luka berat.

"Alhamdulillah kang, saya masih diberi keselamatan,” jelas bapak satu anak ini saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa (23/08/2022) malam.

Jajang yang sehari-hari berjualan minuman es adalah satu dari beberapa saksi mata di lokasi kejadian angkot menabrak anak-anak SDN Mandalasari 1 yang baru saja keluar sekolah.

Dia juga menjadi korban angkot tersebut, tapi terlempar ke kiri jalan hingga masuk got yang ada di depan sekolah.

“Saya mental ke susukan (got), jadi mobil nabrak motor saya dulu terus gerobak saya sampai hancur, motor juga sampai masuk got, tapi tidak rusak parah, kalau gerobak hancur sama dagangan saya yang belum sempat terjual,” katanya.

Jajang memastikan, mobil melaju dalam kondisi kencang.

Dia sempat melihat satu orang korban bukan siswa SD terlempar cukup jauh saat tertabrak mobil tersebut. Mobil berhenti setelah menabrak tembok pagar sekolah.

Jajang mengaku, saat kejadian, barang dagangannya belum ada yang membeli karena memang bel keluar sekolah juga baru saja berbunyi, sehingga siswa yang berada di luar pun tidak banyak.

Kalau saja kejadian saat jam jajan anak-anak, menurut Jajang korbannya bisa saja lebih banyak.

“Saat kejadian saya memang membelakangi mobil karena belum sempat melayani pembeli, kalau sudah melayani pembeli, posisi saya bisa jadi kena tabrak mobil itu juga,” katanya.


Jajang mengaku, sebenarnya dirinya sudah lama tidak berdagang di lokasi sekolah tersebut.

Namun, hari itu entah mengapa dirinya begitu bersemangat untuk dagang.

Bahkan, jika biasanya berangkat dagang 07.30 WIB, hari itu Jajang berangkat pukul 07.00 WIB.

“Biasanya ke Cihuni dulu, ke sekolah itu nanti ngejar istirahat, tapi tadi langsung ke sana, padahal sudah dua minggu tidak ke sana,” katanya.

Hal aneh lainnya, menurut Jajang biasanya saat tiba di sekolah tersebut, pedagang sudah cukup banyak menggelar dagangannya.

Namun, saat itu hanya ada dirinya yang menggelar dagangan di sayap kiri gerbang sekolah. Sementara, di sayap kanan gerbang sekolah, memang ada beberapa pedagang.

"Biasanya di lapak saya itu ada empat sampai lima pedagang, tapi tadi mah sepi, hanya saya sendiri,” katanya.

Suasana sepi ini, menurut Jajang juga terjadi begitu Angkot tersebut menabrak anak-anak, tidak banyak orang dewasa di tempat kejadian. Warga sekitar pun tidak ada.

Makanya, setelah terlempar ke got, Jajang pun langsung menolong anak-anak yang sudah bergeletakan di jalan.


Dia menggotong korban masuk mobil angkot yang menabrak mereka tanpa mengingat kondisi gerobak dagangannya rusak dan sepeda motornya ada di got.

“Karena memang tidak ada mobil lain, jalan mendadak sepi, seingat saya ada enam anak yang dibawa pakai angkot itu ke klinik, saya tidak ikut ke klinik karena jadi saksi,” katanya.

Jajang menuturkan, sesaat setelah mobil tersebut menabrak anak-anak dan berhenti setelah menabrak tembok. 

Sang supir yang kondisinya tidak luka-luka, langsung mengangkut anak-anak ke mobilnya untuk dibawa ke klinik.

Kasatlantas Polres Garut, AKP Undang Syarif Hidayat memastikan, korban meninggal akibat kecelakaan tersebut hanya ada satu orang yaitu Siti Nur Halimah (10), siswa kelas 4 SDN Mandalasari 1 dan enam siswa lainnya mengalami luka-luka.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/23/205408778/syukur-jajang-selamat-dari-tabrakan-angkot-maut-di-garut-meski-dagangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke