Salin Artikel

Produksi Garam Cirebon Turun Drastis dalam 3 Tahun Terakhir, Pandemi dan Rob Jadi Sebab

Pada 2019, petambak menghasilkan 136.686 ton. Sementara, pada 2020, produksi turun drastis hingga tersisa 2.663 ton saja.

Jumlah produksi garam turun lagi mencapai 1.203 ton pada 2021.

Kepala Bidang Perikanan dan Tangkap, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon Muhamad Jamaludin mengakui adanya penurunan produksi garam secara drastis.

Jamaludin membandingkan produksi dengan tahun sebelum pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia.

Pada 2019, tingkat produksi garam mencapai 136.686 ton per tahun.

Jumlah ini merupakan hasil panen raya yang berlangsung cukup panjang yakni dari Juli, Agustus, September, Oktober, dan November.

Pada 2020, produksi mengalami penurunan yang sangat drastis mencapai angka 2.663 ton.

Jumlah ini berdasarkan hasil panen Juli, Agustus, dan September, dengan jumlah yang sedikit. Pada Oktober dan November 2020 tidak ada panen sama sekali.


Untuk 2021, produksi kembali turun mencapai 1.203 ton. Jumlah ini juga berdasarkan hasil panen Juli, Agustus, dan September, yang semakin sedikit.

Sementara dua bulan berikutnya, Oktober dan November, tidak ada panen sama sekali.

“Ini pukulan buat Kabupaten Cirebon. Di samping Covid-19, musibah rob juga terjadi sangat parah, sehingga tahun 2020 dan 2021 turun drastis,” tambah Jamaludin.

Hingga saat ini, Jamal bersama tim masih turun ke petambak untuk memastikan jumlah produksi garam tahun ini.

Namun, pemerintah mengalami kendala karena hingga saat ini petambak belum juga panen.

Panen raya yang diprediksi berlangsung di Agustus, ternyata meleset, karena rob dan iklim yang tidak menentu.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/24/182402478/produksi-garam-cirebon-turun-drastis-dalam-3-tahun-terakhir-pandemi-dan-rob

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke