Salin Artikel

Sopir Mobil Porsche yang Tewas Terbakar Terindentifikasi, Berusia 29 Tahun, Warga Samarinda

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Satlantas Polres Bogor, Jawa Barat,  mengidentifikasi korban  kecelakaan maut mobil Porsche dengan truk fuso di KM 42+800 Tol Jagorawi arah Ciawi, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2022).

Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Angga mengatakan, korban merupakan seorang laki-laki berusia 29 tahun berinisial KRP.

"(Korban sudah terindentifikasi) iya inisialnya KRP 29 tahun warga Samarinda," kata Angga saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Angga memastikan, pihak keluarga sudah mendatangi rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciawi usai mendapat laporan kecelakaan tersebut.

Sedangkan identitas korban lainnya atau pengemudi truk dipastikan selamat dan tidak terdapat luka-luka.

"Kalau untuk barang bukti yang kita amankan itu milik korban (Porsche) tadi malam ditemukan satu buah iPhone 13 Pro max dengan kondisi terbakar dan masih nyala, kemudian barang bukti sepatu serta kotak makanan di dalam mobil Porsche," ungkapnya.

Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Kamis (25/8/2022) pukul 21.30 WIB. Insiden ini bermula saat mobil Porsche dengan nomor polisi KT1001WB melaju dari arah Jakarta menuju arah Ciawi alias Puncak Bogor.

Sementara dari arah lajur yang sama, truk fuso yang dikemudikan pria berinisial M (50) sedang melaju dengan kecepatan rendah di jalur sebelah kiri atau lajur satu paling kiri.

Pada malam itu, truk fuso dengan nomor polisi F9504SB mengangkut atau membawa pakan ayam menuju ke Sukabumi.

Tanpa diduga, mobil Porsche yang dikemudikan oleh KRP tiba-tiba datang dari arah belakang dengan kecepatan tinggi.

Setibanya di KM 42+800 Tol Jagorawi, mobil Porsche langsung menghantam bagian belakang truk dengan keras.

Setelah menabrak dengan sangat keras, mobil sport ini terseret masuk ke bawah kolong truk hingga menimbulkan percikan api. Akibatnya, kebakaran hebat pun terjadi.

Separuh badan mobil sport yang ada di kolong truk terbakar hebat dan menghanguskan seluruh bodi mobil tersebut.

Mobil Porsche itu juga ringsek, sedangkan korban terpanggang dengan posisi duduk terjepit di bawah kolong truk.

Sedangkan bagian truk fuso yang mengangkut pakan ayam itu rusak dan akhirnya tumpah.

Pengemudi diduga tidak mampu mengendalikan atau hilangnya kendali atas kendaraan mobil Porsche tersebut.

"Truk fuso ini juga sedang bergerak di jalur kiri, namun tiba-tiba mobil Porsche ini diduga bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi Laka Lantas," ungkap Angga.

Pengemudi mobil Porsche dengan nomor polisi KT1001WB tewas terbakar setelah terperangkap di dalam mobil. Ia diyakini tidak bisa lolos karena terjepit di bawah kolong truk akibat tabrakan yang sangat keras.

Saat proses evakuasi, seluruh badan dalam korban terpanggang menyandar di kursi mobil. Petugas bahkan harus mengevakuasi dengan alat berat agar korban bisa dievakuasi dengan utuh. Sebab, korban sudah menyatu dengan kursi akibat kebakaran hebat tersebut.

"Untuk kendala saat evakuasi itu karena kondisi kendaraan beserta sopirnya terjepit badan truk sehingga kita bekerjasama dengan instansi terkait untuk mengeluarkan korban. Dan itu membutuhkan waktu berjam-jam," jelas Angga.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/26/140451978/sopir-mobil-porsche-yang-tewas-terbakar-terindentifikasi-berusia-29-tahun

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com