Salin Artikel

Puluhan Napi Lapas Jelekong Positif Covid-19, Kunjungan Ditutup Sementara

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan Narapida di Lapas Narkotika II A Jelekong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dikabarkan positif Covid-19.

Informasi tersebut di dapatkan Kompas.com dari pengacara terdakwa Doni Salmanan, Patria Purba saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Kamis (1/9/2022). Namun pihak dokter lapas menyebut napi yang positif Covid-19 puluhan. 

Patria meminta Majelis Hakim menangguhkan tahanan kliennya, lantaran Lapas Jelekong sedang lockdown.

"Ada ratusan narapidana yang terpapar covid-19," ujarnya.

Minta Kamar Isolasi

Dokter Lapas Narkotika II A Jelekong, Jeremi Depari, membenarkan ada warga Lapas Jelekong yang terpapar Covid-19.

Kepada Kompas.com, Depari mengaku yang menemukan warga lapas positif Covid-19.

Awalnya, sambung dia, salah satu pasien datang kepadanya karena sakit. Salah satu keluhannya, sesak napas.

"Di era Pandemi ini wajib dong kita antigen, dan ternyata setelah di tes antigen hasilnya positif. Itu kasus pertama yang ditemukan," katanya ditemui di Lapas Narkotika II A Jelekong, Kamis (1/9/2022).

Setelah diketahui ada yang positif, para nakes (tenaga kesehatan) Lapas menggelar tracing. Hasilnya, beberapa warga lapas berkontak erat dengan pasien pertama.

"Akhirnya, kami coba lakukan pelebaran pemeriksaan atau tracing, dan akhirnya ditemukan 47 orang. Itu yang positif," ujarnya.

Pihaknya menampik jika terjadi pembiaran. Bahkan, ia sudah berkordinasi dengan pihak terkait untuk mengadakan kamar isolasi.

"Jadi kamarnya itu dipisahkan yang positif itu harus di kamar yang sesuai," ungkap Depari.

"Itu merupakan tindakan cepat kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid, tantangan yang ada di Lapas ini bagi kami tim kesehatan penularan di Lapas ini cukup cepat," bebernya.

"Ada 1.400, itu semua sudah kami tes, kami sudah lakukan banyak hal, mereka berolahraga, senam, dan juga berjemur," imbuhnya.

Penularan Cukup Cepat

Depari mengatakan, penanganan Covid-19 di Lapas memiliki tantangan tersendiri. Kehidupan warga Lapas yang berkerumun membuat penularan cukup cepat. 

"Jadi kalau ditanyakan, kenapa banyak, ya karena di sini mereka hidupnya berkerumun, satu sama yang lainnya, jadi untuk penyebarannya itu pasti sangat cepat," tutur dia.

Sejauh ini, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Dinkes Kabupaten Bandung agar bersama-sama memutus mata rantai Covid-19.

Depari menyampaikan hasil tes antigen warga lapas masih belum final, lantaran masih ada tahapan yang harus dilalui.

"Jadi kami menunggu hasil tracing dari mereka. Respons dari Dinkes Provinsi yaitu berkoordinasi dengan Labkesda dan menurunkan anggotanya untuk melakukan tes. Untuk hasilnya itu lebih baik ditanyakan ke Dinkes langsung karena ada baiknya mereka yang menyampaikan langsung," ungkap dia. 

Kunjungan Ditutup Sementara

Kendati puluhan warga lapas terpapar Covid-19, Depari menyebut, hampir rata-rata pasien positif Covid-19 merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Karena kita sudah vaksin dari dosis pertama hingga ketiga, jadi kalau saya totalkan yang bergejala itu cuma 2 orang dan itulah kasus pertama," kata dia.

Saat ini, pasien pertama yang positif Covid-19 telah sembuh dan negatif.

"Proses penyembuhan pasien pertama itu saya berkoordinasi dengan yang lain, agar tertangani dengan baik," ungkapnya.

Mencegah agar penularan tidak meluas, pihak lapas telah menutup kunjungan selama 14 hari ke depan, dan akan melakukan evaluasi secara berkala.

"Sudah sejak 23 Agustus, soal dibuka kembalinya itu kewenangan Kalapas," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/01/190216478/puluhan-napi-lapas-jelekong-positif-covid-19-kunjungan-ditutup-sementara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke