Salin Artikel

Meja Kursi Rusak, Siswa SD di Cianjur Belajar di Lantai: Dingin, Pegal, dan Kadang Kesemutan

CIANJUR, KOMPAS.com - Puluhan murid SDN Karya Sakti Salamnunggal di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, belajar di lantai karena tidak ada fasilitas meja dan kursi.

Sejak pertengahan Juli atau tahun ajaran baru, sebagian murid di sekolah ini secara bergantian belajar di lantai kelas.

Yana Suryana, seorang guru SDN Karya Sakti menuturkan, selama pembelajaran di sekolah ditutup karena pandemi Covid-19, meja dan kursi serta mebel sekolah banyak yang rusak.

"Jadi terbengkalai dan lama tidak dipakai jadinya banyak yang lapuk dan rusak," kata Yana saat ditemui Kompas.com di sekolah, Kamis (1/9/2022).

Selain minim fasilitas meja kursi, Yana menyebutkan, tiga lokal kelas di sekolah juga rusak. Bahkan terpaksa sempat dikosongkan dari kegiatan belajar.

Imbasnya, beberapa siswa belajar di luar seperti di teras kelas.

"Tapi sekarang terpaksa dipakai lagi karena kasihan anak-anak kalau belajar di luar, kepanasan," ujar dia.

Saat ini, dua lokal atau ruangan yang kondisinya rusak itu dipakai untuk kegiatan belajar kelas 3 dan 6. Tersisa satu ruangan yang tetap dikosongkan karena rusak berat.

"Sehingga ada dua kelas yang harus berbagi ruangan, yakni kelas 1 dan 2. Sedangkan untuk kelas 5, itu yang belajar di lantai. Jadi giliran saja," ujar Yana.

Yana menuturkan, pihak sekolah berulang kali melaporkan kondisi ini ke dinas terkait. Dinas sempat survei ke lokasi, namun belum ada tindak lanjutnya hingga sekarang.

"Saya khawatirkan yang kegiatan belajar di dua kelas itu, karena kondisi bangunannya rusak dan sudah miring,” imbuhnya.

Albi (11), murid kelas 5 mengaku tidak nyaman setiap hari belajar di lantai. Selain dingin, badan juga pegal dan kadang kesemutan.

"Pinginnya belajar ada bangkunya seperti yang lain," ucap Albi kepada Kompas.com, Kamis.

Rencana Perbaikan dan Merger Sekolah

Bupati Cianjur Herman Suherman di kesempatan terpisah mengatakan, beberapa sekolah yang kondisinya rusak telah dialokasikan untuk diperbaiki. 

Namun, pemerintah daerah juga berencana untuk melakukan merger atau menggabungkan beberapa sekolah setingkat SD dan SMP. 

Sebab ditemukan sejumlah sekolah yang minim jumlah siswa, bahkan kosong. 

“Sepertinya memang harus ada merger, ya, karena di beberapa wilayah kondisinya jomplang atau tidak seimbang, antara jumlah sekolah dengan populasi penduduk yang ada,” kata Herman kepada Kompas.com di Pendopo, Senin (29/8/2022).

Herman mengaku ingin mengedepankan aspek proporsional terkait jumlah sekolah di suatu wilayah.

“Apakah dimergerkan, apakah dibangun. Kalau hasilnya harus dibangun, kita bangunkan. Tapi ingin tahu dulu saya proporsionalnya,” ujar dia.

Untuk itu ia berharap, sebaran pendidikan di Kabupaten Cianjur bisa lebih merata dan alokasi anggaran lebih tepat sasaran.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/02/201250978/meja-kursi-rusak-siswa-sd-di-cianjur-belajar-di-lantai-dingin-pegal-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke