Salin Artikel

Rute Bus Antar-jemput ASN di Kota Bandung yang Akan Beroperasi Mulai Tahun 2023

KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bandung, Jawa Barat, tak lama lagi akan diantar-jemput menggunakan bus khusus.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung berencana menyediakan bus untuk mengantar dan menjemput para ASN dari dan ke kantornya masing-masing.

Bus yang digunakan untuk mengantar dan menjemput para ASN itu rencananya diambil dari bus antar-jemput siswa sekolah di Kota Bandung yang sudah tidak terpakai.

"Bus-bus sekolah yang kita alihkan menjadi bus ASN itu bakal dimodifikasi, catnya diubah tidak kuning lagi, jadi 'Bus ASN' tulisannya," kata Plt Kabid Angkutan dan Sarana Dishub Kota Bandung, Asep Kurnia, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (13/9/2022).

Mengacu hasil survei

Rencana pengadaan bus antar-jemput ASN di Kota Bandung itu mengacu pada hasil survei yang telah dilakukan.

Hasil survei tersebut menyebutkan bahwa 70 persen dari 250 ASN yang mengikuti survei tertarik menggunakan bus antar-jemput jika disediakan.

Asep mengatakan, program ini diharapkan bisa mengurangi volume kendaraan di Kota Bandung.

"Misalnya kalau ada 20 orang (ASN) kan ada 20 motor di jalan, tapi kalau ada angkutan, ASN itu bisa pakai bus, bisa 20-30 orang isinya," ujar Asep.

Asep menjelaskan, program bus antar-jemput ASN itu akan mulai diberlakukan pada tahun 2023.

Saat ini, Asep mengaku, pihaknya masih menunggu arahan dari Wali Kota Bandung untuk proses penganggaran dan persiapan lainnya.

"Tiap trayek baru satu (bus), itu pun masih uji coba. Kalau misalnya peminatnya tinggi ya bakal dievaluasi, ditambah anggarannya, ditambah busnya," jelasnya.

Rute bus antar-jemput ASN Kota Bandung

Saat ini, Asep mengungkapkan, bus antar-jemput ASN rencananya baru akan dioperasikan untuk melayani tiga rute, yakni:

- Cibiru - Jalan Cianjur - Balai Kota Bandung
- Antapani - Jalan Cianjur - Balai Kota Bandung
- Terminal Ledeng - Balai Kota Bandung - Jalan Cianjur

"Kita juga sudah penjajakan ke lokasi keberangkatannya di dekat McDonalds (McD) Cibiru, pihak McD bersedia (tempatnya) digunakan untuk titik jemput ASN," ungkapnya.

Asep menuturkan, bus antar-jemput nantinya akan mengantarkan para ASN ke sejumlah kantor dinas dan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Bandung.

Jika ada pegawai pemerintah yang kantornya di luar rute tersebut, Asep menyampaikan, ASN itu tetap bisa menumpangi bus antar-jemput.

"Kalau ada ASN di luar rute itu yang mau ikut juga boleh, cuma mungkin tidak diantar ke kantornya. Kalau turunnya di Gedebage itu ke kantornya bisa naik ojek atau apa," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/13/174232178/rute-bus-antar-jemput-asn-di-kota-bandung-yang-akan-beroperasi-mulai-tahun

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com