Salin Artikel

Detik-detik Minimarket di Bandung Ambruk, Karyawan Sempat Tutup Sebagian Toko

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah minimarket di Kampung Cisondari, Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ambruk, Kamis (15/9/2022).

Dewi (56) salah seorang warga setempat dan juga pedagang buah yang kerap berjualan di sekitaran minimarket menceritakan detik-detik minimarket tersebut akan ambruk. 

Sebelum ambruk, karyawan minimarket sempat menutup sebagian toko. Itu karena karyawan mengetahui bangunan akan ambruk.

Makanya, setelah menutup sebagian minimarket, karyawan berkumpul di depan parkiran.

"Sebelum kejadian, karyawan sudah tahu akan runtuh, kemudian menutup sebagian minimarket, dan semua berkumpul di parkiran, kemudian tak berselang lama ambruk," katanya ditemui, Jumat (16/9/2022).

Beruntung, material reruntuhan minimarket tidak mengarah ke jalan, melainkan ke belakang bangunan.

Jika mengarah ke depan, tak menutup kemungkinan akan mengenai para karyawan, petugas parkir, dan warga yang melihat.

Dewi mengatakan, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, hanya dua buah motor milik karyawan dan petugas parkir yang rusak berat. 

Warga sekitar, sambung Dewi, sempat mengira kejadian tersebut merupakan kebakaran atau terjadi tabrakan.

Pasalnya, saat ambruk terlihat asap mengepul bersamaan dengan ambruknya minimarket itu.

"Warga sekitar sempat mengira itu ada kebakaran, bahkan ada yang bilang tabrakan karena suara kencang dan mengeluarkan kebul (asap)," tutur dia.

Ambruknya minimarket sempat menyebabkan kemacetan cukup panjang dari wilayah Pasirjambu hingga ke arah Soreang.

"Sempat macet sampai sampai pukul 22.00 malam, terus dari semalam juga sudah dijaga petugas kepolisian," ujarnya.

Dewi mengatakan, sebelum menjadi minimarket, bangunan tersebut dulunya sebuah rumah.

"Ini dulunya rumah, kemudian di ubah jadi mini market, udah berdiri kurang lebih 10 tahun," kata Dewi.

Salah satu karyawan minimarket yang enggan disebutkan namanya mengaku tak ada saat kejadian.

"Saya gak ada waktu kejadian, jadi saya cuma menerima informasi saja," ungkapnya.

Saat ini, para pegawai yang kemarin ada di lokasi kejadian langsung dipindahtugaskan ke minimarket lain.

Pantauan Kompas.com, para petugas kepolisian dari Polsek Pasirjambu sudah berjaga sejak kemarin malam.

Saat ini, minimarket tersebut telah ditutupi seng dan dilingkari garis polisi.

Sebelumnya, Kapolsek Pasirjambu AKP Dana Suhenda membenarkan insiden ambruknya sebuah minimarket.

Dari pengakuan saksi yang juga petugas minimarket, kata dia, tanda-tanda bangunan itu akan ambruk sudah nampak sejak dua hari lalu.

Seperti retakan di dingding serta sebuah getaran kecil yang berasal dari tembok.

Beruntung, baik pegawai yang bertugas dan pelanggan yang sedang berbelanja, langsung keluar dan menyelamatkan diri.

"Selain sudah ada tanda, sebelum insiden juga terasa getaran dari retakan di tembok, langsung oleh karyawannya ditutup dan berlari keluar," tambahnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/16/163952778/detik-detik-minimarket-di-bandung-ambruk-karyawan-sempat-tutup-sebagian-toko

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com