KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati atau BIJB Kertajati adalah bandar udara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bandara Kertajati resmi beroperasi pada 24 Mei 2018, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa rombongan Presiden menjadi pesawat pertama yang mendarat di bandar udara tersebut.
Pengelolaan BIJB Kertajati berada di bawah PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk pada 24 November 2014 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Perda No. 22 Tahun 2013.
Keberadaan BIJB Kertajati diharapkan bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Majalengka, maupun Jawa Barat secara luas.
Terlepas dari hal tersebut, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Bandara Kertajati yang dapat Anda simak.
1. Bandara terbesar kedua di Indonesia
Bandara Kertajati saat ini masih menempati peringkat kedua bandara terluas di Indonesia.
Diketahui Bandara Kertajati dibangun pada lahan seluas hingga 1.800 hektar, yang terdiri dari 2 buah runway, area terminal penumpang seluas 121.000 meter persegi, dan area terminal kargo seluas 90.000 meter persegi.
BIJB Kertajati juga terdiri dari tiga lantai dengan pemisahan area keberangkatan berada di lantai 3, dan area kedatangan berada di lantai 1.
2. Panjang landasan untuk pesawat berbadan besar
Bandara Kertajati memiliki panjang landasan sampai 3.000 meter dan bisa difungsikan secara penuh.
Panjang landasan ini sengaja dipersiapkan untuk menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 atau Airbus A380 agar dapat mendarat mulus di Bandara Kertajati.
3. Kapasitas apron Bandara Kertajati
Pada masa pembangunan, area parkir pesawat atau apron juga sempat dilakukan perluasan.
Kapasitas apron yang semula hanya mampu menampung 10 pesawat kini dapat menampung 22 pesawat yang terdiri dari 4 parking wide body dan 16 parking narrow body.
4. Desain bandara dengan kearifan lokal
Desain Bandara Kertajati mengadopsi bentuk burung merak sebagai icon Jawa Barat diaplikasikan pada bentuk atap bangunan terminal utama.
Sistem atap yang berbentuk burung merak tersebut merupakan titik penting dari desain bandara yang dibuat menggunakan rangka space frame bentang lebar (megaspan) dan material membran.
Sedangkan desain interiornya juga dibuat menggunakan elemen-elemen estetis yang mengadopsi kearifan budaya lokal Jawa Barat, khususnya daerah Majalengka.
5. Kepemilikan Bandara Kertajati
Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menjadi pemegang saham terbesar dari PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB).
Pada 2019, komposisi kepemilikan saham BIJB Kerajati terdiri dari Pemprov Jabar 91,44 persen, PT Jasa Sarana 0,75 persen dan PT Angkasa Pura II sebesar 6,01 persen.
6. Peningkatan fungsi bandara
Meski Kapasitas Bandara Kertajati adalah sekitar 29 juta penumpang per tahun, namun nyatanya bandara ini masih tergolong sepi penumpang.
Rencananya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memfungsikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik, tempat pemeliharaan pesawat hingga sebagai lokasi embarkasi dan debarkasi haji umrah.
Pada November-Desember 2022 mendatang bandara ini akan melayani penerbangan penumpang komersial, termasuk penerbangan umroh.
Saat ini Bandara Kertajatisudah konsisten melayani penerbangan kargo, dan nantinya juga akan dibangun pusat perawatan pesawat (Maintenance, Reparation, Overhaul/MRO).
Sumber:
bijb.co.id
setkab.go.id/
dephub.go.id
bappeda.jabarprov.go.id
money.kompas.com
https://bandung.kompas.com/read/2022/09/19/171458278/6-fakta-menarik-bandara-kertajati-bandara-terbesar-kedua-di-indonesia