Salin Artikel

Pendaftar Petani Milenial Lampaui Target, Ada yang Kantongi Omzet Puluhan Juta Per Bulan

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, jumlah generasi muda yang terlibat dalam bidang pertanian terus bertambah. Hal ini karena program petani milenial.

"Meskipun tinggal di desa tapi bisa mendapatkan rezeki kota dan bisnis mendunia," ujar Ridwan Kamil di sela-sela kunjungan kerjanya, Jumat (23/9/2022).

Jumlah peminatnya pun bisa dibilang membludak. Pada gelombang I, Pemprov Jabar sudah mewisuda 1.249 petani milenial. Untuk gelombang II, pendaftar program petani milenial mencapai 20 ribu orang.

"Saat ini petani milenial menjadi penting di tengah kondisi dunia sedang krisis pangan dan energi," kata dia dikutip dari Tribun Jabar.

Di sisi lain, ancaman itu sebenarnya bisa teratasi karena Jabar dianugerahi tanah yang subur. Namun, warga yang menggarap pertanian masih sedikit.

Dinas Kehutanan Pemprov Jabar turut terlibat dalam program petani milenial. Total ada 753 orang pendaftar program petani milenial.

Salah satunya, lewat program pengembangan lebah madu dan jamur kayu.

Plt Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Dodit Ardian Pancapana mengaku, tingginya animo masyarakat tidak lepas dari peran teknologi digital.

"Pada tahun 2021, sebanyak 98 orang daftar secara online maupun offline. Semuanya sudah mengikuti inagurasi pada Maret 2022 lalu. Sedangkan tahun 2022 ini, sebanyak 102 petmil dinyatakan lulus namun belum dilakukan inagurasi," beber Dodit.

Dodit mengatakan, pihaknya sudah menggulirkan program petani milenial lebah madu dan jamur kayu sejak November 2021.

Ke depan, pihaknya akan mengembangkan akses penjualan produk para petani milenial ini. Yakni, dengan menggelar event Pasar Leuweung. Nantinya, petmil bisa men-display langsung produk olahannya.

"Event Pasar Leweung atau pasar hutan ini, kita jadikan sebagai atraksi wisata yang bisa menyedot pengunjung. Rencananya, kita gelar satu bulan sekali. Sehingga, orang dari luar daerah, seperti Jakarta dan kota besar lainnya, bisa membeli produk hasil hutan ini langsung dari petani milenial," kata Dodit.

Seperti diketahui, petani milenial ini telah menghasilkan para pengusaha baru di bidang pertanian. Omzet yang dihasilkan beragam.

Seperti Karimun asal Pangandaran. Petani muda yang dulunya barista ini kini mengembangkan hasil produksi kopi.

"Karena saya dari Pangandaran, saya komoditas kopinya robusta Pengandaran. Omzet perbulan Rp 50 juta-70 Juta," kata Karimun.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pendaftar Petani Milenial di Dishut Pemprov Jabar Lampaui Target, Kembangkan Lebah Madu & Jamur Kayu

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/23/155353378/pendaftar-petani-milenial-lampaui-target-ada-yang-kantongi-omzet-puluhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke