Salin Artikel

Antrean Panjang Pengisian BBM di SPBU Jadi Berkah Bagi Penjual Bensin Eceran

KOMPAS.com - Belakangan ini masyarakat terus mengeluhkan panjangnya antrean kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Antrean bahkan bisa mengular hingga ke luar SPBU pada jam-jam tertentu. Hal ini dianggap telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, terutama sejak pemerintahan menetapkan kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9/2022).

Kondisi serupa juga menjadi pemandangan lumrah di sejumlah SPBU di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Seperti yang terjadi di SPBU Jalan Raya Rancaekek, pengguna sepeda motor dapat menghabiskan waktu selama 30 menit untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite.

Muhamad Yusuf (25), salah satu pengemudi ojek online mengaku sering menjadi korban antrean panjang pengisian Pertalite di SPBU.

Dia mengatakan, antrean panjang kendaraan roda dua ada di hampir semua SPBU di wilayah Timur Kabupaten Bandung itu, bahkan tak jarang menimbulkan macet di jalan raya depan SPBU.

"Padahal sudah mau sebulan (kenaikan harga BBM), tapi tetap saja begini. Saya kurang tahu apa penyebabnya, tapi semuanya (SPBU) rata-rata seperti ini (antre panjang)," kata Yusuf, di SPBU Rancaekek, Selasa (27/9/2022).

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengisi BBM tentu menghambat pekerjaannya sebagai ojek online.

Tak jarang dia mendapat keluhan dari konsumen akibat terlambat menjemput karena harus mengantre lama terlebih dahulu di SPBU.

Bahkan, Yusuf mengaku, ada juga konsumennya yang membatalkan pesanan akibat terlalu lama menunggu.

"Ya kalau harus jujur, saya merugi cukup sering karena antrean ini, banyak orderan yang dibatalkan karena penumpangnya tidak mau menunggu," ujar Yusuf.

Selain itu, Yusuf menuturkan, performanya di aplikasi juga turun karena penilaian buruk dari konsumen yang kecewa telah menunggu lama.

Sedangkan pihak platform yang digunakannya tak memberikan kompensasi apa pun atas kondisi yang dialaminya.

"berdampak kepada semuanya, saya merasa banyak dirugikan, waktu harus terbuang lama di sini, biaya operasional juga semakin meningkat, tapi belum ada kompensasi dari platfrom yang saya gunakan," keluhnya.

Beralih ke bensin eceran

Antrean panjang di SPBU membuat banyak orang memilih mengisi BBM di kios bensin eceran.

Tentu hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para penjual bensin eceran, termasuk bagi Rohmat (26).

Kios bensin eceran miliknya kebanjiran pembeli yang didominasi oleh pengguna kendaraan roda dua. Padahal, SPBU berdiri tak begitu jauh dari tempat tinggalnya.

"Alhamdulilah, kalau pelanggan terus ada, saya buka dari pagi jam 08.00 WIB, tutup kalau tidak sore ya malam," kata Rohmat saat ditemui Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Dia menjelaskan, kebanyakan konsumennya adalah pengemudi ojek pangkalan dan ojek online.

Menurut Rohmat, belakangan ini banyak pengguna roda dua memilih mengisi BBM di kios bensin eceran karena enggan mengantre di SPBU yang memakan banyak waktu.

"Ya karena pangkalan ojeknya tidak jauh jadi pasti suka isi (BBM) dulu di sini, paling satu liter saja, kalau sekarang katanya malas antre lama di SPBU," jelasnya.

Selain kendaraan roda dua, tak jarang angkot dan kendaraan jasa angkut barang juga mengisi bensin di kios Rohmat.

"Pelanggan kendaraan roda dua, kadang suka ada angkot, ya kalangan menengah ke bawah," ungkapnya.

Rohmat menuturkan, dia kerap membeli bensin di SPBU yang masih memberikan izin pembelian dengan menggunakan jeriken.

Adanya penjual bensin eceran, dia menerangkan, justru memberikan keuntungan bagi pihak SPBU serta masyarakat yang tinggal di tempat terpencil.

"Di satu sisi petugas pom juga diuntungkan karena ada timbal balik ke mereka," ucap Rohmat.

"SPBU juga tidak sampai tuh ke daerah terpencil, rata-rata seperti petani atau tukang ojek yang jangkauannya jauh itu pasti mengandalkan bensin eceran," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti)

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/28/180519578/antrean-panjang-pengisian-bbm-di-spbu-jadi-berkah-bagi-penjual-bensin-eceran

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke