Salin Artikel

Cerita Guru di Pangandaraan yang Gunakan Tabungan Siswa Sebesar Rp 119 Juta: Saya Tidak Teliti...

Salah satu orangtua murid, Lina (44) bercerita jika sejak anaknya lulus SD hingga saat ini kelas 1 SMP, uang tabungannya belum dikembalikan.

Ia mengaku menabung hingga Rp 30 juta, namun yang baru dikembalikan Rp 15 juta. Menurutnya E sudah tiga kali membuat perjanjian membayar.

Namun hingga perjanjian terakhir pada 25 September 2022, E belum juga melunasi tabungan para siswa.

"Total keseluruhan Rp 119 juta, kalau tabungan punya saya Rp 30 juta lebih tapi baru dikembalikan Rp 15 juta," ujar Lina kepada sejumlah wartawan saat berkumpul di halaman SDN 3 Kedungwuluh, Selasa (27/9/2022) siang.

Karena E tak menepati janjinya, Lina beserta 13 wali murid lainnya berencana membuat laporan ke kepolisian.

"Makanya, tadi pagi saya dan orang tua murid lainnya pergi ke Polsek Padaherang mau laporan tapi katanya harus sama Komite Sekolah. Mungkin, jadinya besok," katanya.

Saat ini, Ia hanya bisa berharap uang tabungannya dan orangtua murid lainya bisa segera dikembalikan.

"Harapan sih seperti itu, tapi katanya sudah punya uang Rp 30 juta juga sampai hari ini tidak ada," ucap Lina.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Komite SDN 3 Kedungwuluh, Aji Suryana. Ia membenatkan E sudah 3 kali membuat perjanjian, tapi belum juga ditepati.

Pada Senin (26/9/2022), pihaknya bersama ibu wali murid mendatangi dan menghadap ke kepala sekolah.

"Tapi, ternyata tidak terealisasi juga. Nah, kemudian kami mendatangi ke rumah bersangkutan (E). Tapi, ketika datang kebetulan beliau sedang sakit," kata dia.

Ia mengatakan pada Rabu (27/9/2022), perwakilan orangtua siswa sempat melapor ke Polsek Padagerang. Namun oleh polisi disarankan yang melapor pihak komite, sementara para orangtuan hanya menjadi saksi.

"Saya juga sempat bingung, tapi besok kita bersama 13 orang tua murid akan datang ke kantor Polsek Padaherang. Soal, total keseluruhan uang tabungan senilai Rp 119 juta yang belum dikembalikan," ujarnya.

"Kalau aset saya dijual, insyaallah untuk membayar utang tabungan milik orang tua murid bisa terpenuhi," ujar E.

"Kemarin mau jual aset pribadi agak telat. Sawah mau dijual, mobil sudah ada yang mau beli tapi lama," jelasnya.

E mengaku, sebagai bendahara yang memegang pembukuan tabungan siswa telah teledor dalam menjalankan tugas.

"Mungkin dalam pengeluaran saya tidak teliti, jadi bermuara pada saya semua. Supaya tidak jadi masalah, saya mengakui karena keteledoran saya," tuturnya.

Dia juga mengakui telah menggunakan uang tabungan siswa untuk keperluan pribadinya, tanpa ada keterlibatan orang lain.

"Uang tabungan itu saya gunakan untuk kebutuhan saya sendiri, tidak ada keterlibatan orang lain," ungkapnya.

E juga mengaku telah bermusyawarah dengan pihak komite dan orang tua murid terkait proses pengembalian uang tabungan siswa.

"Saya sudah menjelaskan, harus tunggu waktu, tidak bisa dipercepat karena dari dulu saya sudah niat untuk mengembalikan," paparnya.

E mengatakan, kini dia pasrah bila orang tua murid akan melaporkannya kepada pihak kepolisian.

"Ya gimana lagi, kalau ada uangnya pasti saya berikan," tandasnya.

Menurutnya pengembalian uang akan dibantu keponakan E.

"Jadi, pengembalian uang tabungan ditanggung oleh keponakan E. Jadi, dari jumlah tabungan yang mau dikembalikan itu akan surplus," ujar Darso saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (29/9/2022) pagi.

"Dengan perjanjian tenggat waktu paling lambat tanggal 18 Oktober 2022. Dan itu sudah disetujui oleh orang tua, di pastikan oleh kepala sekolah dan komite sekolah," katanya.

Ia mengatakan kedua belah pihak sudah melakukan perjanjian kembali dan orang tua siswa juga sudah menerima.

"Apabila dalam waktu yang sudah ditentukan tidak terealisasi, itu jaminannya mobil L 300 milik keponakannya," ucap Darso.

Ia pun mengaku, soal permasalahan tabungan tersebut pihaknya selalu memantaunya.

"Saya tahu permasalahan tersebut dan Saya akan selalu memantau terus," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Tabungan Murid SD Rp 119 Juta di Pangandaran Belum Dikembalikan, Oknum Guru Jaminkan Mobil

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/29/180100178/cerita-guru-di-pangandaraan-yang-gunakan-tabungan-siswa-sebesar-rp-119-juta-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke