Salin Artikel

Pengusaha Travel Haji-Umrah Minta Syarat Vaksin Meningitis Dilonggarkan karena Stok Langka

KARAWANG, KOMPAS.com - Pengusaha travel haji dan umrah asal Karawang, Jawa Barat, meminta syarat vaksinasi meningitis dilonggarkan.

Pengelola Sanema Tour and Travel Rafiudin Firdaus mengatakan, persyaratan vaksinasi meningitis menghambat para jemaah umrah untuk berangkat ke tanah suci.

"Kami sebagai pengusaha travel, sebagai penyedia perjalanan ibadah umrah dan juga mewakili asosiasi, saya jujur kecewa. Karena apa itu (syarat vaksin meningitis) menghambat, kita tahu susah mendapatkan vaksin meningitis tersebut," kata Rafiudin saat dihubungi, Senin (3/10/2022).

Beberapa jemaahnya, kata Rafiudin, gagal berangkat umrah karena tak bisa memenuhi persyaratan tersebut.

"Ada jemaah kami gagal berangkat dari Surabaya. Makanya, ketika ada itu harusnya koordinasi dulu dengan Kementerian Agama agar bisa diberi tahu ke semua penyelenggara umrah. Ini juga stok vaksinnya langka," kata dia.

Rafiudin mengatakan, para pengusaha travel haji umrah sudah kesulitan selama dua tahun lalu akibat pandemi Covid-19 yang melarang pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Kemudian ketika sudah mulai bangkit, muncul persoalan lain. Mulai dari mahalnya harga tiket pesawat hingga kelangkaan stok vaksin meningitis yang menjadi syarat perjalanan.

"Dua tahun diuji pandemi kedua belum lama terkait haji furoda, banyak mengalami kerugian bahkan tutup. Terus mahalnya tiket umrah dan aturan soal ini yang sulitnya mendapatkan kartu vaksin meningitis," ujarnya.

Ia berharap pemerintah segera memberi solusi. Pasalnya, jika banyak calon jemaah gagal berangkat, pihak travel ataupun jemaah merugi.


Pada dasarnya, kata Rafiudin, travel umrah akan taat soal aturan itu. Akan tetapi, pada kenyataan sulitnya mendapatkan vaksin meningitis.

Sebagai contoh, salah satu jemaahnya di Karawang sampai bekeliling untuk mendapatkan vaksin tersebut, tapi tidak mendapatkannya.

Pertama di Karawang tidak ada stoknya, lalu pergi ke Bandung ternyata juga tidak ada. Dilanjutkan ke Jakarta, tetapi juga kosong.

"Kasihan jemaah, makanya itu jangan dipersulit untuk melakukan ibadah. Itu sangat zalim dan ingat bahaya sekali," ucapnya.

Karena itu, Rafiudin meminta agar syarat vaksin itu dicabut atau dilonggarkan. Apalagi, di Arab Saudi sudah melonggarkan aturan vaksin meningitis tersebut.

"Di Saudi mereka sudah melonggarkan soal aturan itu, dalam artian kartu vaksin ini enggak dicek lagi di Saudi. Jadi tolong dilonggarkan atau dicabut saja sampai memang ketersediaan vaksinnya aman," ungkapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/03/134049678/pengusaha-travel-haji-umrah-minta-syarat-vaksin-meningitis-dilonggarkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke