Salin Artikel

Ridwan Kamil Kunjungi "Malioboro" Tasikmalaya Sembari Hujan-hujanan, Warga Teriaki "Calon Presiden"

Kedatangan orang nomor 1 di Jabar yang didampingi Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya ini langsung dikerumuni masyarakat yang sedang jalan-jalan malam di area tersebut.

Terdengar teriakan kerumunan warga yang menyebut "Hidup Calon Presiden" kepada Emil, sapaan akrabnya, saat berjalan kaki sembari tak henti-hentinya guyuran hujan.

Meski hujan tak kunjung berhenti, masyarakat terlihat antusias menyalami dan meminta berfoto bersama di sepanjang jalan pusat Kota Tasikmalaya tersebut.

"Hidup Calon Presiden, Kang Emil Presiden 2024. Kang Emil Presiden," jelas warga yang berkerumun sembari hujan-hujanan di sepanjang jalan tersebut.

"Hatur nuhun. Siap, siap," singkat Emil menimpali teriakan masyarakat tersebut.

Emil bersama rombongan pun langsung menyusuri jalan HZ Mustofa menuju arah Perempatan Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Tak ayal, masyarakat terus berebut menyalami Emil yang berjalan kaki disertai guyuran hujan.

Sesampainya di Jalan Cihideung, Emil pun melihat penataan kawasan itu yang hampir rampung.

Dengan gaya khasnya sebagai seorang Arsitek, Emil pun memberikan beberapa masukan penataan kawasan itu kepada Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf dan Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan.

Tak lama kemudian hujan pun mereda dan masyarakat yang hendak berfoto semakin banyak langsung disalami oleh Kang Emil.

"Saya sengaja datang ke sini melihat penataan kawasan Jalan HZ Mustofa dan Cihideung di Kota Tasikmalaya. Saya sampaikan sangat bangga dengan kemajuan Kota Tasik. Kinerja Pak Wali (Wali Kota Tasikmalaya) di akhir masa jabatan luar biasa. Kita berharap dengan begini (pedestrian Malioboro-nya Tasikmalaya) ekonomi akan meningkat," tambah Emil kepada wartawan di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Sabtu malam.

Emil menambahkan, saat ini Kota Tasikmalaya merupakan salahsatu daerah dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Jawa Barat.

Salahsatunya dengan penunjang fasilitas pejalan kaki yang tertata baik di kawasan pusat ekonomi sehingga masyarakat akan berlama-lama saat berkunjung.

"Saya pun nanti akan menyumbang desain untuk penataan pedestrian di kawasan Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya. Tadi, saya sudah periksa di sana (Cihideung)," tambah Emil.

Emil pun menyebut kawasan Tasikmalaya tentunya lima tahun ke depan akan tumbuh pesat kemajuan sektor ekonominya dengan selesainya pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.

Tentunya akses jalan itu akan mampu menunjang kelancaran transportasi darat serta dari Bandung ke Tasikmalaya hanya membutuhkan waktu kurang dari sejam.

"Dan ingat nanti lima tahun Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) beres, aduh kota ini akan luar biasa," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/09/064400078/ridwan-kamil-kunjungi-malioboro-tasikmalaya-sembari-hujan-hujanan-warga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com