Salin Artikel

Banjir 1 Meter Rendam 3 Kecamatan di Bandung, Air Mulai Surut, Warga Diminta Aktifkan Ronda

BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda Kabupaten Bandung dan sekitarnya membuat luapan Sungai Citarum kembali merendam pemukiman warga.

Sebanyak tiga kecamatan yakni Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah dilanda banjir sejak Sabtu (8/10/2022). 

Tak hanya luapan Sungai Citarum, air yang merendam tiga Kecamatan tersebut juga datang akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kota Bandung.

Pantauan Kompas.com, meski di beberapa titik sudah terlihat surut, sebagian masih ada yang terendam.

Adapun yang kini masih tergenang seperti di Kampung Citereup, Kampung Bojong Asih, di Kecamatan Daeyuhkolot.

Di Kecamatan Bujongsoang, yakni di Kampung Cijagra. Sedangkan di Kecamatan Baleendah tepatnya di Kampung Muara.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska membenarkan banjir di tiga kecamatan tersebut.

Menurutnya, banjir yang melanda memiliki ketinggian yang berbeda-beda, titik paling dalam mencapai ketinggian 1 meter.

"Iya, banjir menggenang di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, akibat hujan intensitas tinggi ," katanya dikonfirmasi, Senin (10/10/2022).

Kini, air di beberapa titik banjir berangsur surut. Seperti di Kampung Muara, Kecamatan Baleendah, pihaknya sudah menyedot banjir menggunakan pompa melalui BBWS Citarum.

"Udah sebagian tertangani, ada yang disedot menggunakan pompa air juga," ujarnya.

Adanya Sodetan Sungai Cisangkuy dan Kolam Retensi, lanjut dia, membuat banjir di tiga Kecamatan lebih cepat surut dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Jadi saat banjir kali ini, warga masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Jadi tak ada yang ngungsi, pengungsian hanya ada di Dayeuhkolot," ujarnya.

Antisipasi Sejak Awal

Jauh sebelum musim penghujan datang, pihaknya mengaku telah melakukan rapat koordinasi berkaitan dengan bencana hidrometeorologi yang kerap melanda Kabupaten Bandung.

Pihaknya telah meminta semua unsur untuk mewaspadai adanya perubahan cuaca.

"Malah kan waktu itu sudah menyiapkan status siaga bencana, kemudian juga rapat-rapat lanjutan, nah kemudian juga menyebarkan surat edaran bagi desa, camat, dan OPD terkait," tutur dia.

Dari 31 kecamatan, sebanyak 17 kecamatan kerap dilanda banjir. 

Namun, kondisi banjir saat ini sudah jauh berbeda dengan sebelumnya. Rata-rata banjir cepat surut berkat adanya pembangunan Sodetan Sungai Cisangkuy dan kolam retensi.

"Walaupun banjir sekarang kan tidak seperti dulu, kalau dulu kan berminggu-minggu, berbulan-bulan, tergenang," ungkapnya.

Masih tingginya intensitas hujan yang melanda Kabupaten Bandung dan sekitarnya, Uka meminta warga tetap siaga.

Warga harus bisa memetakan potensi bencana yang ada di wilayahnya agar bisa diantisipasi.

"Dia harus tahu dimana di wilayahnya tersebut yang rawan, rawan bencana banjir, longsor, angin puting beliung, atau juga pergerakan tanah, ini kan dalam rangka mengurangi risiko bencana," bebernya.

Ia pun mengimbau warga terus mengaktifkan ronda malam. Kegiatan ini bermanfaat ketika banjir datang tengah malam.

Pasalnya, saat ini hujan yang kerap datang selalu memakan waktu yang cukup lama, hingga seharian penuh.

"Itu fungsinya ronda malam kan seperti itu, setidaknya menjadi alarm peringatan bagi warga yang lain," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/10/091317778/banjir-1-meter-rendam-3-kecamatan-di-bandung-air-mulai-surut-warga-diminta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke