Salin Artikel

Istri Gubernur Jabar Atalia Praratya Raih Gelar Doktor dari Unpad

Sidang promosi Doktor Atalia dipimpin Rektor Unpad Profesor Rina Indiastuti di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad,  Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (10/10/2022).

Dalam meraih gelar Doktor ini, Atalia mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal Sekoper Cinta Terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat".

Berdasarkan penelitiannya, Atalia menemukan, rancangan dan implementasi komunikasi instruksional Sekoper Cinta berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik.

Atalia mengatakan, perbedaan karakterisitik individu, seperti tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya tidak berkontribusi signifikan pada pengaruh rancangan dan implementasi komunikasi instruksional terhadap perilaku peserta didik.

Penelitiannya ini, kata Atalia, dilakukan menggunakan metode kuantitaif dengan desain studi ekplanatori.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik Sekoper Cinta tahun 2019 sebanyak 2.700 orang, dengan ukuran sampel 270 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak sederhana.

"Pengumpulan data dilakukan di akhir tahun 2020 lalu, di lokasi P2WKSS di 27 desa dan kelurahan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat,” ungkap Atalia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Sekoper Cinta.


Pada kesempatan tersebut, Atalia mengatakan berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendidikan berperan penting dalam memberdayakan perempuan.

Hal inilah yang mendorongnya untuk lebih jauh meneliti upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan di Jawa Barat.

"Berkaitan dengan hal tersebut, proses perpindahan pengetahuan dan keterampilan ini tentunya tidak terlepas dari proses komunikasi," kata Atalia.

Atalia menyebutkan, proses pendidikan bisa berjalan melalui komunikasi dan komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi instruksional.

Sekoper Cinta, sendiri merupakan program Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Program Sekoper Cinta  hadir dengan harapan membawa perubahan perilaku perempuan sehingga berdaya, mandiri, dan berketahanan.

Atalia menuturkan, program yang dilaksanakan sejak tahun 2019 ini, merupakan sekolah nonformal perempuan pertama di Indonesia yang diselenggarakan di level pemerintah provinsi yang dilaksanakan serentak di 27 kota/kabupaten di Jabar.

"Sebagai program baru, tentu pemerintah berharap kebermanfaatan program ini betul-betul bisa dirasakan dan bisa menjadi program yang berkelanjutan," tutur Atalia.

Oleh karenanya, kata Atalia, menjadi penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan progam komunikasi instruksional sekolah nonformal Sekoper Cinta terhadap perubahan perilaku peserta didik di provinsi Jawa Barat.

Dalam Sidang Doktor tersebut, Dekan Fikom Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat bertindak sebagai Sekretaris Sidang.

Adapun, tim promotor terdiri dari Dr. Susanne Dida, M.M., (ketua), Dr. Dadang Sugiana, M.Si., dan Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Si. Sementara tim penelaah terdiri dari Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., Dr. Tine Silvana Rachmawati, M.Si., dan Dr. Jenny Ratna Suminar, M.Si.

Sidang Doktor ini, dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, dan sejumlah pimpinan daerah lainnya serta rektor perguruan tinggi.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/10/174712078/istri-gubernur-jabar-atalia-praratya-raih-gelar-doktor-dari-unpad

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke