Pegawai BPBD Kabupaten Bandung hanya 81 Orang di Tengah Ancaman Bencana Hidrometeorologi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung hanya memiliki 81 pegawai di tengah wilayah Kabupaten Bandung seluas 1.762 kilometer persegi.

Seperti diketahui, Kabupaten Bandung merupakan wilayah terluas di Bandung Raya. 

Kota Bandung hanya memiliki luas 167,3 kilometer persegi, Kabupaten Bandung Barat 1.306 kilometer persegi, dan Cimahi 40,37 kilometer persegi.

Luasan tersebut tidak sebanding dengan jumlah pegawai BPBD Kabupaten Bandung. Apalagi Kabupaten Bandung kerap terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan puting beliung. 

Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama membenarkan jumlah pegawainya yang hanya 81 orang.

Ia menyebut, ada 5 orang yang ditugaskan untuk mengawasi (piket) bencana, dan 2 orang untuk piket Pusdalops.

Jumlah petugas yang dirasa kurang tersebut tak menjadi soal, sebab pihaknya kerap dibantu pihak luar dalam penanganan bencana.

"Ya kita optimalkan saja pegawai yang ada, kemudian juga itu juga kami dibantu relawan, pihak desa, kecamatan," katanya dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).

Menurut Uka, jumlah tersebut bisa dimaksimalkan saat terjadi bencana alam. Keterlibatan relawan dari lembaga lain, juga masyarakat umum, merupakan tanda bahwa masyarakat Kabupaten Bandung paham bahwa bencana alam merupakan tanggung jawab bersama.

"Iya, maksimalkan anggota yang ada saja, tapi kan kalau ke lapangan juga dibantu sama relawan-relawan di wilayah, sama warga juga. Karena bencana bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi semua," ujarnya.

Idealnya, sambung dia, pegawai BPBD Kabupaten Bandung berjumlah 100 orang yang nantinya bisa dibagi di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Meski hanya memiliki pegawai sebanyak 81 orang, para petugas selalu siaga saat memasuki musim rawan bencana seperti musim hujan.

"Tapi selama ini kita juga kan banyak dibantu masyarakat dan relawan kebencanaan. Ini juga kami pasti memantau daerah-daerah rawan bencana, kami optimalkan," ungkapnya.