Salin Artikel

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu dan Tempe di Jawa Barat Akan Mogok Produksi Selama 3 Hari

KOMPAS.com - Perajin tahu dan tempe di Jawa Barat berencana melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, yakni pada 17 Oktober hingga 19 Oktober 2022.

Ketua paguyuban perajin tahu dan tempe Jawa Barat, Zamaludin, membenarkan mengenai adanya rencana aksi mogok produksi tersebut.

Zamaludin mengatakan, aksi mogok produksi dilakukan sebagai bentuk protes dari para produsen tahu dan tempe karena mahalnya harga kedelai.

"Harga kedelai per kilogram sekarang Rp 13.000. Bulan lalu harganya Rp 10.000 sampai Rp 11.000 ribu per kilogram," kata Zamaludin, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (11/10/2022).

Dia menjelaskan, para produsen akan kembali memproduksi tahu dan tempe pada 20 Oktober 2022, namun dengan harga jual yang lebih tinggi.

"Kami memilih menaikkan harga tahu dan tempe pada 20 Oktober nanti daripada mengecilkan ukuran tahu dan tempe karena bila memilih mengecilkan ukuran akan memakan biaya lagi, seperti membeli cetakan lagi," ujar Zamaludin.

Zamaludin mengungkapkan, harga kedelai telah naik sebanyak tiga kali selama 2022, yakni pada awal tahun, menjelang bulan Ramadhan, dan yang ketiga pada bulan Oktober.

"Sebenarnya bukan hanya kedelai, tetapi bahan baku (produksi) tahu tempe ikut naik, seperti garam, kunyit, plastik, dan lainnya, bahkan BBM ikut naik," ucap Zamaludin.

"Jadi, naiknya (harga) kedelai ini sedikit-sedikit, seolah menyiksa kami secara perlahan," imbuhnya.

Dia mengaku tak mengetahui penyebab naiknya harga kedelai yang membuat biaya produksi tahu dan tempe jadi membengkak.

"Harusnya kan pemerintah melalui Disperindag yang lebih tahu, karena mereka yang mengatur HET. Justru kami tak diberitahu alasan kenapa kedelai naik," keluhnya.

Dengan menggelar aksi mogok produksi, Zamaludin berharap, pemerintah memberi perhatian lebih untuk mengatasi tingginya harga kedelai.

"Kami harap ada bantuan dari pemerintah, dan pemerintah bisa mengecek turun langsung ke bawah," harapnya.

Zamaludin juga berharap agar masyarakat mengerti dengan putusan yang diambil oleh para produsen tahu dan tempe, baik ketika mogok produksi maupun saat menaikkan harga jual.

"Memang setiap harga kedelai naik itu membuat kami (perajin tahu dan tempe) berat, terutama saat produksi," ungkapnya.

Dia menyampaikan bahwa pihaknya telah mengedarkan surat imbauan untuk mogok produksi kepada semua perajin tahu tempe di Jawa Barat.

Oleh sebab itu, Zamaludin berharap aksi tersebut bisa diikuti oleh semua produsen agar mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/11/205532178/harga-kedelai-naik-perajin-tahu-dan-tempe-di-jawa-barat-akan-mogok-produksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke