Salin Artikel

Taman Wisata Matahari di Puncak Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Wahana

KOMPAS.com - Taman Wisata Matahari terletak di Jalan Raya Puncak Km 77 Cilember, Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Kawasan Taman Wisata Matahari atau TWM Park merupakan destinasi wisata yang sesuai untuk menghabiskan liburan bersama keluarga.

Banyak wahanan permainan di tempat wisata yang dibangun dengan konsep Recreation and Education Park di tengah udara yang sejuk khas puncak.

Taman Wisata Matahari

Daya Tarik Taman Wisata Matahari

Taman Wisata Matahari berada di di atas lahan seluas 40 hektar. Kawasan wisata ini memiliki lebih dari 40 wahana yang terbagi dalam beberapa jenis.

Pengunjung dapat memilih permainan sesuai dengan selera. Berikut ini, wahana Taman Wisata Matahari.

Wahana Air

Permainan wahana air terdiri dari waterpark, speed boad, waterplay, perahu naga, perahu karet, perahu kayak, sepeda air, water ball, paddle boat, bumper boat, kolam terapi ikan, dan lain-lain.

Wahana Permainan

Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana permainan, seperti trampolin, dino park, citra play land, dan lain-lain.

Wisata Edukasi

Dalam wahana edukasi, anak-anak dapat menikmati berbagai pasket wisata edukasi, seperti wisata edukasi penerbangan, wisata edukasi taman burung, agro sawah, maupun agro sayuran.

Petualangan

Bagi pengunjung yang ingin menguji adrenalin dapat menjajal wahana petualangan. Wahana ini menyediakan permainan, seperti wara wiri, flying fox, motor ATV, rumah hantu, dan lain-lain.

Paket Wisata

Taman Wisata Matahari juga menyediakan paket wisata, terutama untuk pengunjung yang dapat secara berombongan.

Paket wisata yang ditawarkan, seperti outbound, arung jeram, on day tour, agro sawah, company gathering, family gathering, dan lain sebagainya.

Harga Tiket Taman Wisata Matahari

Pengunjung yang ingin menikmati keindahan dan wahana di Taman Wisata Matahari akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 60.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 150.000 untuk wisatawan asing.

Jam Buka Taman Wisata Matahari

Taman Wisata Matahri mulai buka pukul 08.00-16.00 WIB setiap harinya. Bagi pengunjung yang berencana menghabiskan liburan di tempat wisata ini dapat menyesuaikan dengan jam buka.

Rute Taman Wisata Matahari

Jarak tempuh Taman Wisata Matahari dari Jakarta sekitar 63,7 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam 34 menit.

Perjalanan menuju Taman Wisata Matahari dari Jakarta dapat melalui Tol Jagorawi, Jalan Labuan - Cianjur, Jalan Raya Ciawi Cianjur, dan Taman Wisata Matahari.

Taman Wisata Matahari juga dapat dijangkau dengan kendaraan umum.

Pengunjung dapat menggunakan KRL Commuter Line menuju stasiun Bogor. Perjalanan dilanjutkan dengan taksi berbasis online atau menggunakan angkutan kota menuju Terminal Baranangsiang, yang mangkal di samping Taman Topi.

Anda dapat turun di seberang terminal (tidak masuk ke terminal), dari sini Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota menuju Cisarua dan turun di gerbang utama Taman Wisata Matahari.

Anda juga dapat menggunakan angkutan kota jurusan Bubulak - Sukasari. Turun di Sukasari, perjalanan dapat dilanjutkan menggunakan angkutan kota jurusan Ciawi - Cisarua dan behenti di depan gerbang Taman Wisata Matahari.

Sumber:

www.tribunnewswiki.com, www.tamanwisatamatahari.id, dan www.tamanmatahari.com

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/13/151153678/taman-wisata-matahari-di-puncak-bogor-daya-tarik-harga-tiket-dan-wahana

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com