Salin Artikel

PUPR: Akses Kendaraan "Malioboro" Tasikmalaya Ditutup Selama Pengerjaan Proyek

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Jalan dan Jembatan PUPR Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Wenda Krisnawan mengatakan, akses kendaraan di kawasan pedestrian Cihideung "Malioboro"-nya Tasikmalaya masih ditutup selama pengerjaan proyek.

Pihaknya menyebut tiang besi di ujung jalan untuk kendaraan selebar 3 meter itu hanya sementara dipasang selama pengerjaan proyek. Setelah proyek rampung, nantinya akan dibuka untuk akses motor dan mobil.

"Namun, kalau apakah itu untuk hanya warga pemukiman saja atau untuk umum, bagaimana nanti kebijakan Pak Wali Kota (Tasikmalaya) kalau proyek sudah beres. Sudah selesai nanti dibuka. Sekarang pengerjaan progres proyek Cihideung sudah 98 persen dalam anggaran sekarang," jelas Wenda kepada wartawan lewat telepon, Kamis (13/8/2022).

Selama ini pihaknya hanya mengerjakan proyek sesuai dengan rencana bangunan dan jumlah anggaran yang telah disediakan.

Namun, khusus akses jalan kendaraan di Cihideung memang akan ditutup dulu supaya tak menganggu pengerjaan dan nantinya akan dibuka untuk kendaraan.

"Itu lebarnya 3 meter memang untuk kendaraan. Adapun nanti rekayasa lalu lintasnya seperti apa, itu bukan kewenangan kami lagi," ujar Wenda.

Wenda melanjutkan, penataan kawasan pedestrian Cihideung sudah hampir selesai dan akan dilanjutkan dengan penataan pemasangan ornamen untuk mempercantik kawasan dengan anggaran selanjutnya.

Seperti pemasangan ornamen payung, lampu-lampu yang lebih banyak laiknya di Jalan HZ Mustofa di dekatnya.

Khusus di Cihideung akan dipasang banyak Payung Geulis berukuran kecil memakai lampu-lampu yang digantung memakai tali di sepanjang Jalan Cihideung nantinya.

Sehingga di kawasan pedestrian Cihideung akan terang dan akan terlihat menarik saat malam harinya.

"Anggaran sekarang kan berwujud pedestrian begitu belum ada apa-apa dan masih hanya ada kelom besar saja. Kita kekurangan anggaran Rp 1,8 miliar dan akan digunakan untuk pemasangan ornamen payung besar, lampu hiasa seperti di HZ, ditambah sumbangan desain dari Pak Gubernur Jabar Ridwan Kamil yakni lampu-lampu kecil gantung memakai lampu di sepanjang jalan Cihideung dan hiasan gerbang Jalan Cihideung dan HZ Mustofa," tambah Wenda.

Pengerjaan tambahan ornamen atau mempercantik pedestrian Cihideung, lanjut Wenda, sudah diajukan dan diperkirakan akan dikerjakan paling telat pada November atau Desember 2022.

Sehingga, nantinya kawasan pedestrian di Cihideung justru akan lebih menarik dan banyak ornamen hiasan dibanding dengan pedestrian di Jalan HZ Mustofa.

"Yang masuk ke PUPR (ornamen hiasannya yang nanti akan dilaksanakan) payung kecil di atas (Jalan Cihideung) pakai tali digantung dan ada lampunya. Kita akan dipakai (payung) produk lokal Payingkiran (Kota Tasikmalaya). (Pelaksanaan terpisah) nanti ada proses penunjukkan (rekanan terpisah) misal ada (anggaran) perubahan ada masuk kita kerjakan. Beda itu diluar proyek yang sekarang. Beres yang ini dulu sekarang. Nah, November-Desember (2022) bisa dilaksanakan kembali. Rencana masih sama awal lampu dan payung ditambah desain Pak Emil (Gubernur Jabar)," kata Wenda.

Sebelumnya, warga Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sangat mendukung penataan "Malioboro"-nya Tasikmalaya yang membuat pusat kota tak kumuh lagi.

Rampungnya proyek pedestrian di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung itu pun malahan didatangi langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum lama ini.

Namun, warga dan para pedagang di Cihideung menagih janji Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, untuk menyediakan akses mobil dan motor untuk menunjang laju roda perekonomian di pusat perbelanjaan tersebut.

"Tentunya kita sudah tidak masalah lagi dengan pembangunan penataannya menjadi lebih baik. Waktu itu kita sempat protes sampai akhirnya Pak Wali Kota (Tasikmalaya) berjanji memberikan akses jalan mobil dan motor. Namun, kita lihat di akses jalan seperti ada besi untuk memasang portal," jelas Andi (55), salah seorang tokoh masyarakat di kawasan Cihideung kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu (12/10/2022).

Andi menambahkan, selama ini warga di wilayahnya masih mencemaskan nantinya akses jalan mobil dan motor akan ditutup total.

Apalagi selama ini, jalan dengan lebar sekitar 3 meter hasil penataan masih ditutup dan membuat para pengunjung ke kawasan Cihideung mesti berjalan kaki cukup jauh.

Meski demikian, saat ini warga masih berpikir Wali Kota Tasikmalaya tak akan membohongi dan menepati janjinya.

"Iya, waktu pertemuan kita (warga Cihideung) dengan Pak Wali Kota (Tasikmalaya) berjanji akan memberikan akses jalan mobil dan motor 7 meter. Meski sekarang 3 meter ya bagaimana lagi. Tapi, yang penting segera dibuka untuk akses pembeli ke toko-toko di Jalan Cihideung," tambahnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/13/161222378/pupr-akses-kendaraan-malioboro-tasikmalaya-ditutup-selama-pengerjaan-proyek

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com