Salin Artikel

Atalia Ridwan Kamil Sudah Didekati 4 Parpol untuk Pilkada Bandung

Namun Atalia enggan menyebut partai mana saja yang mendekati.

"Sebetulnya sudah ada tiga empat partai mendekati," ucap Atalia di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/10/2022).

Hingga saat ini, Atalia masih belum tertarik untuk ikut Pilkada Kota Bandung. Ia mengaku sedang menikmati kegiatan sosial sebagai istri gubernur.

"Saya pribadi belum terlalu melihat ke arah itu karena panggilan jiwa saya lebih ke sosial. Jadi saya bekerja saja, takdir mah urusan Allah. Panggilan jiwa saya lebih ke arah kemanusiaan. Ranah ibadah itu di mana saja," ucapnya.

Seperti diketahui, elektabilitas Atalia jadi yang teratas pada bursa Cawalkot Bandung.

Hal itu terungkap dalam survei Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) pada periode 20-30 Juli 2022. 

Dalam survei tersebut, Atalia menempati posisi tertinggi dengan 18,8 persen, disusul Yana Mulyana, M Farhan, Budi Dalton, dan Raffi Ahmad.

Saat dikonfirmasi, Atalia mengaku terkejut. Sebab, kata dia, selama ini ia tak pernah terpikir untuk terjun langsung dalam dunia politik.

"Justru saya juga baru tahu yah. Tentu yang pertama kaget dulu dan mengucapkan terima kasih. Menurut saya ini sebuah penghargaan kepercayaan dari masyarakat hal yang luar biasa. Namun tentu kalau terkait dengan hal lain, saya masih belum bisa berpikir lebih jauh. Terutama karena saya seorang istri, seorang ibu, saya juga harus diskusikan," tutur Atalia saat dihubungi lewat telepon seluler, Senin (6/9/2022).


Ditanya soal minatnya meramaikan bursa Cawalkot Bandung, Atalia mengaku belum punya rencana terjun ke dunia politik.

Ia pun mengaku belum mendiskusikan hal tersebut bersama suaminya, Ridwan Kamil.

"Enggak tahu, saya beneran enggak kebayang. Karena sebetulnya, di keluarga tuh sudah sepakat dari dulu bahwa kami itu satu tim. Jadi enggak boleh ada dua matahari. Jadi kalau Kang Emil maju, saya dukung Kang Emil," ucap wanita yang akrab disapa Si Cinta itu.

Atalia tak menampik jika ia sudah ditawari bergabung dengan partai politik. Bahkan, tawaran itu datang saat Ridwan Kamil berkontestasi di Pilkada Jabar 2018 lalu.

"Iya, dulu zaman Kang Emil mau ke gubernur ada beberapa (partai), dan sempet melalui Kang Emil, ada yang memperkenalkan langsung ke saya. Tapi ya karena pada waktu itu saya belum berpikir bahwa saya akan masuk ke dunia politik," jelasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/17/195956178/atalia-ridwan-kamil-sudah-didekati-4-parpol-untuk-pilkada-bandung

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com