Salin Artikel

Warga Sakit di Kuningan Ditandu Lewati Jalan Setapak Sejauh 15 Kilometer, Berasal dari Dusun yang Terisolasi

Mereka menyusuri jalan setapak karena medan yang dilalui tak bisa dilewati kendaraan.

Video tersebut direkamn di kawasan Kampun Cisandag, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kuningan Jawa Barat.

Warga Dusun Cisandag membawa orang sakit menggunakan tandu darurat menuju pusat pemerintahan desa setempat dan harus bejalan kaki sejauh 15 kilometer memutar ke desa lain dan melewati Kampung Bunikerta, Desa Galaherang.

Sekretaris Desa Cipakem Armansyah mengaku jalan akses dari Balai Desa Cipakem menuju Kampung Cisandag memang tidak ada.

"Untuk akses tidak ada, sebelumnya pernah ada jalan tanah setapak, tapi tergusur longsor," kata Armansyah, Selasa (18/10/2022).

Ia juga membenarkan video warga yang mengevakuasi orang sakit dengan tandu.

"Soal video itu, ada warga kami bawa orang sakit dibawa menggunakan tandu darurat itu benar. Mereka melakukan itu untuk menolong warga sakit agar mendapatkan pertolongan medis," katanya.

Ia juga mengakui saat hendak ke kantor desa warga Cisandag juga harus memutar jalan kaki ke desa lain.

"Kebiasaan ini sama dilakukan para pelajar SD, kalau mau ke sekolah itu harus lewat Kampung Bunikerta Desa Galaherang sejauh 15 kilometeran,” kata Armansyah.

Menurutnya dusun tersebut dihuni 120 jiwa yang terdiri dari 31 kepala keluarga yang tinggal di 31 rumah.

Ia mengakui dusun tersebut sangat terisolasi dan Pemdes Cipakem pernah mengajukan ke Pemkab Kuningan di tahun 2020, namun belum ada realisasi.

Rencana tersebut juga tertunda selama 2 tahun karena Covid-19. Tapi, Armansyah menjelaskan pihak Kodim 0615 Kuningan, DPMD dan Dinas PUTR Kuningan sudah survei.

Rencana jalan akan dibangun melalui program kegiatan Karya Bakti Menancap Akar Kodim 0165/Kuningan bersama Pemkab Kuningan Tahun 2023.

Sementara itu Dandim Letkol Inf Bambang Kurniawan mengatakan, perbantuan anggota terhadap warga di daerah terisolir itu akan di koordinasi dengan pemerintah daerah.

"Soal daerah yang terisolir itu kami akan kordinasikan ke Pemda. Namun, bagi kami bahwa itu akan menjadi lokasi pengerjaan melalui kegiatan Karya Bhakti di tahun 2023," katanya.

Mengenai pelaksanaan pembangunan nanti, Dandim Letkol Bambang Kurniawan menyebut akan melakukan data dan kajian lingkungan.

"Iya, sebelum melaksanakan pekerjaan pembangunan. Kita akan mencari kesulitannya sepeti apa dan bagaimana tindakan kedepan," katanya.

Bupati angkat bicara

Terkait video warga mengevakusi orang sakit dengan tandu, Bupati Kuningan H Acep Purnama angkat bicara.

"Ya, yang saya lihat kalau di Dusun Cisandag terus kampung Karangbaru, saya tau persis, itu hunian - hunian warga dan mereka betah," kata Bupati Acep saat memberikan keterangan usai menghadiri Sidang Paripurna APBD 2023 di Gedung DPRD Kuningan, Rabu (19/10/2022).

Ia menjelaskan daerah itu terisolir dan merupakan lahan pertanian yang dikelola warga hingga mereka betah di sana.

"Mereka betah di sana, itu sebenarnya daerah terisolir karena secara lokasi juga rawan bencana. Kemudian biasanya mereka tinggal disana, awalnya mereka mengelola lahan pertanian hingga sekarang mereka betah tinggal disana," ujarnya.

Terkait warga sakit yang di bawa menggunakan tandu, kata dia menyebut hal itu tidak aneh karena jalan tak bisa dilalui kendaraan.

"Iya, saya tidak aneh dengan kejadian itu. Kemudian, sebanarnya itu sudah ada badan jalan dan bisa dilalui kendaraan, namun dengan kondisi begini ampun," katanya.

Mengenai warga Cisandag yang memilih tetap berdomisili disana, kata Asep sudah ada pendampingan dan warga disarankan untuk pindah.

"Iya, sebanarnya saya sudah ajak mereka pindah. Tapi mereka milih bertahan dan jika sekarang mereka mau, saya akan layani kok," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Ada Daerah Tertinggal di Kuningan hingga Warga Sakit Harus Ditandu, Bupati Acep Angkat Bicara

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/20/075700478/warga-sakit-di-kuningan-ditandu-lewati-jalan-setapak-sejauh-15-kilometer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke