Salin Artikel

Jalan Raya Barat Cicalengka Terendam Banjir, Arus Lalu Lintas Sempat Terputus

Salah satunya, Jalan Raya Barat Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jalan tersebut, memutus akses bagi warga yang akan pergi ke arah Rancaekek dan Garut.

Banjir di sepanjang jalan tersebut meredam sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPB) juga beberapa rumah warga.

Terputusnya akses Jalan Raya Barat Cicalengka, sempat ramai di sosial media terutama Instagram.

Faqih Al-Faruq (32) salah seorang warga setempat mengatakan, banjir mulai datang sejak pukul 15.00 WIB, akibat hujan yang melanda wilayah Cicalengka sejak siang tadi.

"Betul, tadi banjirnya besar dan memutus jalan, akses warga jadi terhambat," katanya dihubungi, Minggu ( 23/10/2022).

Faqih mengatakan Jalan Raya Barat Cicalengka tersebut konturnya di bawah, sehingga jika air datang dari sungai Citarik seperti terkunci tidak bisa kemana-mana.

"Jadi kaya kolam, cekung gitu, kalau ada air ya udah pasti merendam wilayah situ," kata dia.

Ia menyebutkan, adanya banjir tersebut, membuat warga kebingungan dan tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran Jalan Raya Barat merupakan akses satu-satunya.

"Bikin pusing warga juga, karena itu akses satu-satunya, kita yang mau pulang jadi harus cari jalur alternatif," ungkapnya.


Faqih berharap, adanya pembenahan sungai Citarik serta gorong-goring di sekitar Jalan Raya Barat, Cicalengka.

"Ya harus segera dibenahi lah, supaya banjir gak menganggu warga lagi dan akses jalan bisa terus berfungsi," terang dia.

Ia menyebut kendaraan baru bisa terlewati sekitar pukul 17.00 WIB.

"Tadi sudah bisa dilewati, yang di SPBU juga sudah mulai bersih-bersih," kata Faqih.

Sementara Roni Ramdani Relawan Kemanusiaan dan Kebencanaan di wilayah Cicalengka mengatakan, wilayah tersebut kerap banjir apabila hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Hulu di Curug Cinulang, Kareumbi.

"Dipastikan banjir di wilayah ini, pasti akses terputus, kendaraan roda dua dan empat gak mungkin lewat, luapan nya dari Sungai Citarik," kata Roni.

Roni membenarkan tidak hanya Jalan Raya Barat Cicalengka yang kerap terdampak banjir, namun di pemukiman warga terutama, Desa Panenjoan kerap ikut terdampak.

Saat ini, kata Roni, di Desa Panenjoan ada 2 RW yang terdampak, dengan ketinggian yang berbeda. Ketinggian di 2 RW tersebut, saat ini hanya 50 sentimeter.

"Kalau paling parah ke warga bisa mencapai 2 meter lebih, jadi bukan hanya jalan saja tapi sampai ke pemukiman warga," ujarnya.

Meski Sungai Citarik berada di perbatasan Sumedang dan Kabupaten Bandung, namun yang kerap terdampak yakni wilayah Kabupaten Bandung.

"Jadi yang kerap terlanda ya Kabupaten Bandung tepatnya Desa Panenjoan," paparnya.

Karena kerap memutus akses kendaraan, ia mengatakan para pengendara motor yang akan menuju Cicalengka harus melewati bypass kemudian ke RSUD Cikopo dan Alun-Alun Cicalengka, begitu juga sebaliknya.

"Ya memang itu aksesnya, kalau banjir pasti harus muter jalannya," ungkap Roni.


Perlu ada normalisasi sungai

Meski sekarang banjir yang kerap melanda Jalan Raya Barat Cicalengka tersebut cepat surut. Pihaknya menilai masih diperlukan lagi tindakan yang serius.

"Kalau untuk sekarang-sekarang cepet karena sempat ada Normalisasi sungai juga di tahun 2021, jadi terhitung cepet surut. Tapi gak tahu beberapa tahun kemudian, karena setelah di normalisasi juga sudah banyak sedimen pasir, udah banyak juga penumpukan sampah," imbuhnya.

Berbagai faktor, kata dia, menjadi hambatan tersendiri dan membuat wilayah tersebut kerap dilanda banjir.

Selain karena adanya penyempitan lahan, juga sedimentasi sungai, gorong-gorong di  sepanjang Jalan Raya Barat Cicalengka sudah tak berfungsi.

"Karena kalau untuk pas depan Pom Bensin itu enggak sepenuhnya dari sungai, tapi karena drainase nya atau gorong-gorong di depan rumah dan pabrik udah gak berfungsi otomatis air mengalirnya ke jalan, bukan ke gorong-gorong," ungkap Roni.

Sejauh ini, kata dia, penanganan dari Pemerintah Daerah (Pemda) baru sampai normalisasi sungai Citarik. Meski begitu, ia menilai normalisasi sungai tersebut masih belum maksimal.

Roni mengatakan, pada 2021 Bupati Bandung terpilih Dadang Supriatna pernah menormalisasi sungai, tapi orientasinya hanya memperdalam tidak memikirkan dampak dan masalah yang akan dilahirkan lagi.

"Kalau di lihat lihat sekarang emang belum maksimal, saya rasa normalisasinya yang penting dalem aja sungainya, jadi tidak memikirkan pinggirnya. Karena seminggu setelah normalisasi waktu itu saya sempat menyusuri pakai perahu itu banyak faktor yang bisa menimbulkan masalah baru," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/24/062024878/jalan-raya-barat-cicalengka-terendam-banjir-arus-lalu-lintas-sempat-terputus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke