Salin Artikel

BNPB Pasang LEWS, Peringatan Dini Longsor, Dekat Lokasi Hunian di Sukabumi

Di Sukabumi, LEWS dipasang di Kampung Pasir Salam, Jalan Sukabumi - Sagaranten, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung.

Penggunaan peringatan dini longsor ditandai dengan simulasi sekaligus uji coba instrumen peringatan dini dan kemampuan merespon Tim Siaga Bencana yang digelar Rabu (26/10/2022).

Simulasi melibatkan Tim Siaga Bencana (TSB) Desa Kertaangsana, masyarakat setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan BNPB.

Ketua Tim Layanan Sistem Peringatan Dini Berbasis Komunitas (SPDBK) Kabupaten Sukabumi - BNPB Hesthy Widi Astuty mengungkapkan kegiatan ini sudah direncanakan dari 2021, dan pemilihan lokasi di sini ada pengajuan dari Provinsi Jawa Barat pada 2019.

"Kegiatan ini menjadi prioritas nasional, dan kami lihat dari indeks risiko bencana Kabupaten Sukabumi memang tinggi. Makanya kami pilih sebagai lokasi pelaksanaan layanan sistem peringatan dini 2022," ungkap Hesthy kepada awak media selesai simulasi di Kampung Pasir Salam, Rabu.

Pemasangan sistem peringatan dini longsor di Desa Kertaangsana karena berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Bandung terdapat retakan tanah.

"Memang di sini selain gerakan tanah ada juga retakannya, nah itulah yang menjadi pertimbangan pemasangan alat (LEWS) di sini," ujar Analis Kebijakan Ahli Muda pada Direktorat Peringatan Dini BNPB itu.

"Dan karena informasinya juga ada hunian tetap (huntap), ini juga sebetulnya investasi bagi daerahnya. Juga penguatan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak mau bergeser ke huntap, kami kuatkan dengan alat ini semoga masyarakat yang mau bergeser ke huntap bersedia," sambung Hesthy.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan menyambut baik pemasangan sistem peringatan dini longsor.

Wawan mengucapkan terima kasih kepada BNPB yang sudah memilih Kabupaten Sukabumi sebagai penerima bantuan dan pelatihan masyarakat sekaligus pembentukan Tim Siaga Bencana (TSB) Desa Kertaangsana.

"Saya terinspirasi untuk mereplikasi kegiatan seperti ini, walaupun mungkin alatnya bisa lebih disederhanakan. Tetapi konsepnya ini yang luar biasa," kata Wawan di lokasi Kampung Pasar Salam.


Menurut dia, BPBD Kabupaten Sukabumi sudah mengirimkan dua petugas untuk dilatih menjadi fasilitator daerah.

Mudah-mudahan ke depan kedua petugas BPBD dapat melatih di desa-desa yang lain.

Terlebih lagi, lanjut Wawan, wilayah Kabupaten Sukabumi dari 47 kecamatan hampir seluruhnya berpotensi bencana tanah longsor.

"Konsep yang ditawarkan BNPB dengan konsep berbasis komunitas ini akan kami kembangkan," kata Wawan.

Rencana ke depan akan ditindaklanjuti dengan rapat teknis dengan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain.

Di lokasi longsor Dusun Cimapag ini dipasangi alat peringatan dini bernama Elwasi (eling, waspodo lan siaga), buatan seorang staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Satu alat peringatan dini longsor buatan Banjarnegara ini pun rencananya akan dipasang di lokasi rawan bencana longsor di Dusun Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung pada November 2019.

Alat tersebut yang masih utuh belum dipasang sempat diperlihatkan Kepala Dusun Suradita Engkos Kosasih kepada Kompas.com di Dusun Suradita pada Senin (18/1/2021).

Namun hingga saat ini belum terkonfirmasi kembali terkait sudah dipasang atau belumnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/27/073706178/bnpb-pasang-lews-peringatan-dini-longsor-dekat-lokasi-hunian-di-sukabumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke