Salin Artikel

Diduga Disiksa Majikan, Rohimah Mengaku Jatuh, Camat Ngamprah: Tidak Mungkin

KOMPAS.com - J (29) dan L (28), dua orang terduga pelaku penyekapan dan penyiksaan terhadap asisten rumah tangga (ART), Rohimah (29), diamankan pihak kepolisian.

Pasangan suami istri itu diduga telah melakukan tindak kekerasan terhadap Rohimah di sebuah rumah di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar).

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Cimahi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rizka Fadilla, mengatakan bahwa saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan kepada kedua orang terduga pelaku.

"Terduga pelaku penyekapan disertai tindak pidana penganiayaan sudah diamankan di Polres Cimahi. Kemarin pengamanan dibantu oleh warga, Babinsa, dan Babinkamtibmas," kata Rizka, di Mapolres Cimahi, Minggu (30/10/2022).

Rizka menyampaikan, J dan L diduga kuat melakukan penyekapan dan penganiayaan kepada Rohimah.

"Dari hasil pemeriksaan dan alat bukti, terduga pelakunya saat ini mengerucut ke dua orang. Pastinya penyidik memerlukan tahapan pemeriksaan dan nanti rilis resmi akan disampaikan dalam waktu dekat," ujar Rizka.

Untuk mengungkap dan menyimpulkan kasus ini, Rizka menjelaskan, polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi.

"Saksi dari tetangga sudah dimintai keterangan untuk membuat terang apa yang terjadi dan apa yang dilakukan kedua terduga pelaku ini kepada korban," jelasnya.

Rohimah yang saat ini menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Sartika Asih juga telah melakukan visum untuk mengetahui luka-luka yang dialami sekaligus menjadi barang bukti bagi penyidik.

"Berdasarkan kondisinya, ada perlukaan yang tampak secara jelas di sekujur tubuh korban. Tentunya berdasarkan hasil visum yang dilakukan pihak rumah sakit," ucap Rizka.

Proses evakuasi

Sebelumnya, warga perumahan Bukit Permata memaksa masuk ke rumah terduga pelaku pada Sabtu (29/10/2022).

Didampingi personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), warga mencongkel pintu rumah J dan L yang terkunci menggunakan linggis.

Setelah berhasil masuk, mereka mengevakuasi Rohimah yang telah mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.

Kecurigaan warga

Kepala Desa (Kades) Cilame, Aas Mohamad Asor mengatakan, sejumlah warga sempat curiga adanya tindak penyekapan dan penganiayaan kepada ART di rumah tersebut.

Pasalnya, meskipun Rohimah ada di rumah, namun pintu dan gerbang digembok oleh terduga pelaku.

"Saya apresiasi warga yang tidak main hakim sendiri. Saat pendobrakan, warga didampingi aparat dari Babinsa dan Babinkamtibmas, mendobrak rumah itu untuk mengevakuasi ART yang diduga menjadi korban kekerasan dan penyekapan," kata Aas, Sabtu (29/10/2022).

Selain itu, warga pun kerap mendengar Rohimah menangis setiap malam yang diduga karena tindak kekerasan yang dilakukan terduga pelaku.

"Sudah sekitar dua atau tiga bulan disiksanya. Hampir setiap malam korban terdengar menangis," ungkapnya.

Aas menambahkan, warga pun pernah melihat korban berada di luar rumah saat hujan. Mereka menduga hal itu juga ulah terduga pelaku.

"Bahkan korban juga terlihat sering dihujankan di luar rumah kalau malam hari. Dari beberapa kejadian yang terlihat itu akhirnya kecurigaan warga menguat," ujar Aas.

Sementara itu, Camat Ngamprah, Agnes Virganty, membenarkan adanya luka di tubuh perempuan asal Garut itu.

"Betul ada luka-luka. Lebam di kedua matanya, dan ada luka di bagian punggung. Lebih lengkapnya nanti menunggu hasil visum," beber Agnes.

Agnes pun menduga korban mengalami trauma berat akibat perlakuan majikannya, sebab Rohimah hanya diam saat ditanya mengenai perbuatan terduga pelaku.

"Korban mengakunya hanya jatuh, tapi kalau dilihat luka-lukanya tidak mungkin hanya jatuh biasa. Apalagi ada bukti penyekapan. Lebih jauhnya kita percayakan ke pihak kepolisian," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor: Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/30/193241178/diduga-disiksa-majikan-rohimah-mengaku-jatuh-camat-ngamprah-tidak-mungkin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke