Salin Artikel

Balas Jasa Dibantu Saat Terkena Covid-19, Polisi di Cirebon Rutin Berbagi ke Warga Tak Mampu

Dia rela menyisihkan waktu serta uang gajinya untuk membantu banyak orang.

Sikap berbagi ini dia lakukan sebagai upaya untuk membalas kebaikan banyak orang yang telah membantunya saat terpapar Covid-19 pada 2020.

Banyak makanan, minuman, obat-obatan serta lainya yang dikirim orang lain selama isolasi mandiri.

Dia adalah Aipda Hadi Fathurahman, salah satu polisi yang dinas di Polresta Cirebon.

Bapak dua orang anak ini hidup dengan sederhana. Dia tinggal di kawasan perumahan Tukmudal Indah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Dari rumah sederhana ini, Hadi bersama sang istri, memulai kebaikan yang terus ia lakukan secara rutin.

Keduanya mengolah masakan, lalu membungkus, serta membagikannya kepada banyak orang yang tidak mampu di berbagai tempat satu minggu sekali.

Mereka berbagi bukan karena hidup berlebihan atau bergelimang harta. Namun sebaliknya, semata-mata hanyalah ingin berbagi.


Hadi berprofesi sebagai Anggota Polri dengan pangkat Aipda, dan sang istri penjual online.

Saat Kompas.com berkunjung ke rumah pada Sabtu (29/10/2022), Hadi sedang berada di dapur bersama sang istri.

Mereka berdua sedang mengolah aneka masakan. Mereka mempersiapkan bahan yang akan dibagikan.

Hadi bercerita, niat kuat berbagi ini lahir seutuhnya karena ingin memberikan kebaikan kepada banyak orang.

Pasalnya Hadi, sang istri, serta dua orang anaknya, dinyatakan positif Covid-19 dua tahun lalu.

"Saya juga termasuk penyintas Covid-19, saya pernah mengalami sakit itu, setiap hari saya dikirimi makanan oleh tetangga, oleh teman-teman. Mungkin itu mengingatkan saya untuk saya bisa berbagi,” kata Hadi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (29/10/2022).

Saat itu, Hadi bersama sang istri dan juga anak-anaknya, tidak dapat aktivitas, dan bergerak leluasa.

Keduanya hanya terkurung di dalam rumah selama beberapa hari untuk isolasi mandiri dan penyembuhan.

Tetangga, warga, serta rekan sejawat rutin memberikan bantuan kepada Hadi sekeluarga setiap hari.

Mereka membagikan makanan, vitamin, obat-obatan, dan lainnya untuk kebutuhan sehari-hari yang ditaruh di pagar rumah.


Melihat itu, Hadi merasa tersentuh karena mendapatkan banyak kebaikan. Bahkan kebaikan itu Hadi rasakan selama dia dinyatakan positif Covid-19.

Karena menerima banyak kebaikan dari banyak orang, hati Hadi serta sang istri tergerak untuk membalas kebaikan tersebut.

Setelah sembuh dari Covid-19, Hadi mulai menyisihkan gaji sebagai anggota polri untuk membantu banyak orang.

Awalnya Hadi menggunakan cara dengan membeli makanan di warung lalu membagikan makanan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, Hadi bersama sang istri memutuskan untuk menyisihkan waktu membuat olahan masakan sendiri, lalu mengirimkannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Hadi ataupun istrinya membagikan makanan itu kepada orang orang yang ditemui di kiri kanan jalan saat berangkat bertugas.

Ini dilakukan rutin satu minggu sekali. Hadi berharap kebiasaan berbagi ini tidak pernah putus.

Meski jumlahnya tidak seberapa, dia ingin kebiasaan ini terus berlanjut sampai kapanpun.

Menurutnya, cara ini juga sebagai upaya Hadi untuk menitipkan dirinya, istri, dan anak-anak di masa tua mendatang.

Hadi sadar diri, dia akan purnatugas dari seorang polisi dan akan kembali kepada masyarakat.

Bahkan pada saatnya tiba, Hadi akan berpulang kepada sang pencipta. Berbagi adalah bekal terbaik untuk menghadap sang pencipta.

"Mungkin ini salah satu cara saya untuk menitipkan diri saya, keluarga saya, suatu saat, saya tidak selamanya menjadi polisi, saya akan pensiun, dan kembali ke masyarakat,” tambah Hadi.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/31/144423778/balas-jasa-dibantu-saat-terkena-covid-19-polisi-di-cirebon-rutin-berbagi-ke

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com