NEWS
Salin Artikel

Pakar Biologi Unsil: Bunga Bangkai Suweg di Tasikmalaya Tidak Langka dan Tak Dilindungi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Bunga bangkai jenis Suweg atau Amorphophallus titanum Becc yang tumbuh di pekarangan warga Tasikmalaya tidak termasuk langka dan dilindungi.

Hal itu disampaikan pakar flora sekaligus dosen biologi Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, Rinaldi Rizal Putra. 

Rinaldi mengatakan, bunga itu termasuk golongan umbi-umbian dan masih termasuk golongan bunga bangkai yang tubuhnya terkubur tanah.

"Suweg pernah banyak di Rancah, Ciamis, dan masuk golongan bunga bangkai. Tapi jenisnya beda bunga bangkai dengan Raflesia. Kalau Raflesia endemik di hutan tertentu. Kalau Suweg masuk jenis bunga bangkai. Itu sebetulnya bunga bangkai sendiri tubuhnya terkubur di dalam tanah," jelas Rinaldi kepada wartawan lewat telepon, Rabu (2/11/2022).

Rinaldi menambahkan, kemunculan bunga bangkai jenis suweg tersebut biasanya terjadi setiap tahun saat sedang fase reproduktif.  

Bunga itu dipastikan bukan bunga langka karena tidak endemik seperti bunga bangkai di Bengkulu dan Cagar Alam Pangandaran, Jabar.

"Kemudian dilihat dalam literatur ada fase vegetatif, fase dorman atau istirahat kemudian ada fase reproduktif. Sekarang bunga muncul masuk fase refroduktif. Itu bentuknya umbi, Suweg karena umbinya tertanam di dalam tanah," ungkap dia.

"Kalau disebut langka karena bukan endemik, kan Raflesia kan dilindungi seperti di Bengkulu dan Cagar Alam Pangandaran. Karena amor ini sebetulnya belum termasuk ke langka dan banyak tumbuh di tempat lain," tambah Rinaldi.

Sebelumnya, Bunga bangkai berukuran sekitar 60 sentimeter tumbuh di sebuah pekarangan belakang rumah warga di Kampung Kebon Kalapa Kecamatan Tamansari (Gobras) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022).

Bunga bangkai berjenis Suweg dengan nama ilmiah Amorphophallus titanum Becc merupakan flora endemik pulau Sumatera dan mirip bunga bangkai Raflesius Arnoldi seperti di Kebun Raya Bogor.

Meski demikian, kemunculan bunga langka tersebut menghebohkan warga sekitar karena baru kali pertama tumbuh di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Bunga tersebut terlihat akan mekar dan sudah mulai mengeluarkan bau menyengat dengan dikerumuni banyak lalat.

"Ini saya ada bunga bangkai, masuknya bunga bangkai saat diperiksa oleh pihak Kehutanan waktu itu sempat ke sini. Baru mau mekar sudah ada hampir sepekan. Sudah mengeluarkan bau menyengat biasanya sore sampai dini hari," jelas Surya Kencana (64), pemilik bunga bangkai sekaligus pemilik rumah kepada Kompas.com, Rabu (2/11/2022).

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/02/175122978/pakar-biologi-unsil-bunga-bangkai-suweg-di-tasikmalaya-tidak-langka-dan-tak

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke