Seperti diketahui, untuk bisa menonton siaran televisi, warga harus beralih ke TV digital dengan terlebih dahulu menyediakan set top box (STB).
Erna Syafira (34), warga Majalaya, Karawang, mengatakan, bisanya saban pagi dia menemani anaknya menonton film kesayangannya, Upin Upin.
Namun, karena siaran stasiun televisi beralih ke digital, TV di rumahnya hanya muncul layar biru.
Erna yang memiliki TV tabung kemudian membeli STB seharga Rp 180.000. Namun, hingga kini dia kesulitan menyetel STB ke TV miliknya.
"Enggak tahu kenapa, enggak bisa dipasang atau kami yang enggak bisa," ujar dia, Senin (11/7/2022).
Hal itu membuat Erna terpaksa beralih menonton TV secara streaming di ponsel.
"Bisa nonton pakai HP, tapi rasanya beda. Interaksi dengan anak juga berbeda," kata dia.
Sementara, Serlin (31), warga Purwasari, Karawang, mengatakan, setelah kabar kebijakan siaran beralih ke sistem digital, dia langsung membeli STB. Namun, sinyal di daerahnya tak stabil.
"Kadang sinyal hilang," kata Serlin.
Adapun warga Majalaya, Karawang, lainnya, Elis (37), memilih untuk tidak membeli STB karena masih banyak kebutuhan yang lebih penting.
"Kami berharap ada gratis STB dari pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mematikan siaran televisi (TV) analog secara bertahap mulai Rabu (2/11/2022).
Salah satu daerah yang terdampak adalah Jawa Barat.
https://bandung.kompas.com/read/2022/11/07/174627678/berbagai-masalah-yang-timbul-usai-tv-analog-disuntik-mati
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan