Salin Artikel

Driver Ojol yang Begal Penumpang Wanita di Bandung Masih Diburu, Polisi Sudah Kantongi Barang Bukti

BANDUNG, KOMPAS.com - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung hingga kini masih memburu driver ojol yang membegal seorang wanita berinisial NA (28) yang terjadi Pasirjati, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (2/10/2022) lalu.

Kepala Satreskrim (Kasat) Polresta Bandung AKP Oliestha mengatakan pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan.

Hasil penyelidikan yang dilakukan, kata dia, sempat mengarah ke beberapa orang. Namun, setelah melakukan klarifikasi dengan saksi lain, alat bukti yang dikumpulkan oleh jajarannya belum mengarah pada orang-orang yang dicurigai menjadi pelaku pembegalan tersebut.

"Sampai sekarang penyelidik masih berada di lapangan dan masih mengumpulkan alat bukti lain. Mohon doa dari seluruh masyarakat, semoga lekas ada petunjuk. Sehingga kami bisa segera mengungkap kasus itu," katanya dikonfirmasi, Selasa (8/10/2022).

Meski begitu, penyelidikan oleh Satreskrim Polresta Bandung masih terus berlanjut. Pihaknya masih perlu mengumpulkan alat bukti yang kuat untuk menangkap pelaku yang diduga kuat melakukan tindakan kekerasan dan perampokan kepada NA.

"Iyah. Kita sudah ada arah, terhadap beberapa yang kita duga sebagai pelakunya. Namun masih perlu masih mengumpulkan alat bukti dan sebagainya. Mohon doanya aja," terangnya.

Saat ini, lanjut dia, kondisi korban berangsur membaik. Korban, sambung dia, tidak memerlukan rawat inap.

"Sudah berangsur-berangsur mulai stabil, awalnya tidak bisa memberikan keterangan, namun terakhir sudah bisa berkomunikasi," kata dia.

Sebelumnya, NA diduga menjadi korban begal oleh driver ojeg online yang di pesannya.

Eno suami korban mengatakan, selepas pulang kerja NA memesan ojeg online Maxim pada pada Rabu (2/10/2022) pukul 02.00 dini hari.

Menurutnya, NA memesan ojeg online dari tempat kerja di Piset Square di Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung menuju rumahnya di Soekarno-Hatta Kota Bandung.

"Betul istri saya pulang kerja, emang pesen ojeg online untuk bisa pulang," katanya dihubungi.

Keterangan dari sang istri, kata Eno, driver online membawa NA tidak melalui jalur biasanya. Melainkan melalui jalur yang berbeda.

Lokasi tempat NA ditemukan, berada di Pasirjati, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Sebelum barang bawaan NA dirampas, Eno mengatakan, sang istri mengalami tindakan kekerasan seperti dipukuli dan diseret dan akan dimasukan ke sungai.

"Yang dirampas itu handphone, uang, dompet, sama tas. Pokonya total kerugian sekitar Rp 6 sampai Rp 7 juta," kata dia.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/08/165813378/driver-ojol-yang-begal-penumpang-wanita-di-bandung-masih-diburu-polisi-sudah

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com