Salin Artikel

Buat Tulisan "Gangster" Setelah Mencuri SD di Bogor, 4 Pemuda Mengaku Hanya Iseng

Keempat orang berinisial MA (17), MI (16), DH (17), dan KW (20) disangkakan melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan.

"Pencurian di SDN 04 Cihideung Ilir yang beberapa hari lalu pelakunya meninggalkan coretan-coretan mengaku sebagai Gangster Tom Bogor ini cukup meresahkan warga, dari laporan itu kemudian kami melakukan penyelidikan dan empat orang tersangka berhasil ditangkap," ungkap Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, Selasa (8/11/2022).

Kepada penyidik, keempat remaja tersebut mengaku hanya iseng saat melakukan perbuatan pencurian disertai ancaman tulisan gangster itu.

Iman menyebut, keempat tersangka itu adalah remaja putus sekolah semua sehingga tidak ada kaitannya dengan pihak sekolah.

"Hasil keterangan yang kita dapat mereka berbuat coret-coret (gangster tom Bogor) itu hanya sekedar iseng saja. Jadi tidak ada kaitannya dengan gangster," ungkapnya.

Tiga hari setelah kasus pencurian itu, sambung Iman, empat orang pelaku berhasil ditangkap.

Sementara seorang pelaku lainnya berinisial F masih dalam pengejaran. Keempat pencuri tersebut ditangkap di sebuah kontrakan di Desa Cihideung Ilir, Kamis (3/11/2022) pukul 23.30 WIB.

"Jumlah pelaku pencurian saat itu sebenarnya 5 orang. Tapi baru ditangkap 4, yang 1 orang masih dalam pencarian alias DPO," imbuhnya.

Aksi pencurian yang terjadi pada Senin (31/10/2022) dini hari itu membuat dinding bangunan sekolah rusak.

Modus operandi yang dilakukan, kata Iman, mereka masuk ke ruangan guru itu dengan cara merusak pintu belakang dan jendela kemudian mengambil berbagai peralatan elektronik seperti laptop, printer, proyektor.

Bahkan, tabung gas dan dispenser turut dibawa kabur oleh para pelaku.


Iman menyampaikan, keempat orang tersangka yang ditangkap ini baru pertama kali melakukan perbuatan pencurian tersebut.

Hasil pencurian itu, sebagian barang sudah ada yang dijual.

"(Barang curian) mereka mengangkutnya pakai motor, bolak-balik sampai 4 kali. Alasan mencuri untuk keperluan pribadi beli narkoba. Otak pelaku tidak ada karena niat bersama-sama," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi pencurian terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Senin (31/10/2022) dini hari.

Barang milik sekolah berupa dua buah printer dan dua buah proyektor dibawa kabur pelaku.

Usai melancarkan aksi kejahatannya, pelaku diduga sengaja meninggalkan pesan di dinding dan lantai sekolah bertulisan "Gangster Tom Bogor".

Kapolsek Ciampea Kompol Beben Susanto mengungkapkan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku masuk ke dalam ruang guru dengan memanjat tembok sekolah.

Setelah itu, pelaku mencongkel pintu ruangan dan mencabut kabel kamera CCTV yang ada di dalam ruangan.

"Pelaku mencabut kabel CCTV sehingga leluasa melakukan aksinya," kata Beben dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).

"Pelaku juga mencorat-coret dinding dan tembok ruangan dengan tulisan itu," tambah dia.

Beben menuturkan, peristiwa tersebut baru diketahui setelah penjaga sekolah melihat salah satu pintu ruang guru sudah terbuka.

Ia mengatakan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian berupa sepasang sandal, dua buah spidol, tinta printer, tipex, termometer gun, dan satu buah potongan besi.

"Kami bersama Reskrim Polres Bogor masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku pencurian tersebut," kata Beben.


Kepala SDN 04 Cihideung Ilir Etu Rohaeti mengungkapkan, usai peristiwa itu, pihak sekolah berinisiatif meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, para guru juga langsung membersihkan ruangan karena akan digunakan untuk menggelar asesmen nasional berbasis komputer (ANBK).

Etu menyebutkan, selain printer dan proyektor, pelaku juga menggasak tiga unit laptop, dispenser, galon air, hingga tabung gas.

"Kami sudah laporan ke Polsek Ciampea, tapi ada sandal yang diduga milik pelaku ketinggalan di sekolah dan sudah dibawa oleh pihak kepolisian," sebut Etu.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/08/195957178/buat-tulisan-gangster-setelah-mencuri-sd-di-bogor-4-pemuda-mengaku-hanya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com