Salin Artikel

Ternyata Ini Penyebab Lulusan SMK Jadi Penyumbang Penganggur Tertinggi di Jabar dan Banten

Seberapa besar persentasenya? Berikut ini data yang didapatkan Kompas.com dari Badan Pusat Statistik Jabar dan Banten:

Jawa Barat

Angka penganggur di Jabar mencapai 8,31 persen atau 2,13 juta orang.

Data tersebut merupakan hasil survei terbaru dari BPS Jabar per Agustus 2022.

Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari SMK masih jadi yang tertinggi yakni 14,63 persen.

Sementara lulusan SD 4,69 persen, SMP 8,22 persen, SMA 12,18 persen, Diploma 5,45 persen, dan universitas 5,71 persen.

"(Dilihat dari pendidikan) angka pengangguran dari BPS tetap di SMK dan SMA hampir mencampai 28 persen dari keseluruhan, tapi persentasenya lebih banyak SMK. Jumlahnya saya belum lihat karena di data BPS tidak keluar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jabar, Rachmat Taufik Garsadi saat dihubungi lewat telepon seluler, Rabu (10/11/2022).

Namun, dibandingkan tahun lalu, penurunan TPT terjadi pada semua kategori pendidikan, dengan penurunan terbesar pada kategori SMK sebesar 2,08 persen.

Jika diamati, kata Rachmat, SMK jadi penyumbang penganggur terbanyak karena mayoritas diproyeksikan langsung bekerja setelah lulus.

Berbeda dengan lulusan SMA yang kebanyakan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

"SMA itu kebanyakan meneruskan kuliah. Kalau SMK sedikit (yang kuliah), memang diproyeksinya disiapkan bekerja," kata Rachmat.

Secara umum, lanjut Rachmat, ada berbagai faktor para lulusan SMK sulit mendapat pekerjaan. Salah satunya persaingan dalam dunia kerja.

"Jabar itu daerah tujuan dari semua provinsi karena punya berbagai kelebihan terutama tingginya upah dan fasilitas lainnya. Sehingga biasanya penduduk setempat akan bersaing dengan pendatang," ungkapnya.

Ia mencotohkan, tingginya persaingan kerja di Kabupaten Karawang yang memiliki upah minimum mencapai Rp 4,8 juta.

Biasanya, para pekerja yang datang dari luar provinsi Jabar telah memiliki pengalaman kerja.

"Biasanya yang datang ke Karawang itu yang punya kelebihan. Dari Jateng misalnya dia bekerja, sudah berpengalaman, punya kompetensi, resign, pasti nyari ke Jabar. Sehingga, pencari kerja, terutama di daerah industri akan kalah bersaing. Sehingga, dapat kelihatan dari pengangguran di kota kabupaten yang daerah industrinya banyak justru tertinggi," paparnya.

Pemprov Jabar berupaya untuk menyerap tenaga kerja dari lulusan SMK. 

Beberapa program sudah dilakukan, yaitu dengan mendorong vokasi melalui Kadin untuk bekerja sama dengan SMK baik melalui praktik kerja maupun magang.

Kemudian, di kawasan industri sudah me-link-an pendidikan SMK dengan para tenant.

Pemprov Jabar juga tengah menyiapkan kurikulum vokasi yang sesuai dengan potensi ekonomi tiap daerah.

"Kita mendorong pendidikan SMK atau LPK sesuai dengan industri yang ada, termasuk SMK pusat unggulan. Contohnya kita punya kawasan Patimban atau Rebana. Kita siapkan untuk mengisi di industrinya," jelasnya.

Banten

Berdasarkan data BPS Provinsi Banten, TPT sesuai pendidikan tertinggi yang ditamatkan angkatan kerja pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2021.

Pada Agustus 2022, TPT dari tamatan SMK masih tertinggi dibanding tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 13,52 persen.

Kemudian diikuti Diploma dan universitas masing-masing sebesar 3,62 persen dan 4,46 persen.

Sementara itu, TPT pada kategori pendidikan lainnya mengalami penurunan. Penurunan terbesar pada kategori pendidikan SMA sebesar 2,35 persen.

Terkait TPT dari lulusan SMK, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar menilai hal ini kontraproduktif mengingat lulusan SMK dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan di dunia kerja dan industri.

"Kalau sebut SMK kontribusi pengangguran harus lihat jurusan apa saja, itu yang kita perbaiki. Kan SMK filosofinya penyiapan lapangan kerja yang cepat. kalau ada kontribusi pada pengangguran itu kontraproduktif, di sisi lain SMK disiapkan masuki lapangan kerja," kata Al kepada wartawan di Gedung DPRD Banten, Selasa (8/11/2022).

Untuk itu, Al Muktabar berkomunikasi dan berdiskusi dengan perusahaan yang tersebar di delapan kabupaten dan kota se-Provinsi Banten.

Dia mencari tahu jurusan apa yang banyak dibutuhkan.

Setelah dilakukan pendalaman, ternyata persoalannya ada pada jurusan di SMK yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.

Untuk itu, Pemprov Banten akan membuka jurusan baru dan memperbanyak SDM lulusan yang unggul dan dibutuhkan pasar seperti perbankan, bangunan, dan listrik.

"Makanya, yang akan didorong terakses ke kebutuhan (dunia kerja dan industri). Kita akan ikutkan dalam masa transisi pembukaan jurusan baru, yang sudah ada diselesaikan kecuali masih ada ruang," ujar Al. (Penulis Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor Reni Susanti)

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/10/123512878/ternyata-ini-penyebab-lulusan-smk-jadi-penyumbang-penganggur-tertinggi-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke