Salin Artikel

Wagub Jabar Lantik Pj Walkot Tasikmalaya Cheka Virgowansyah di Gedung Sate

Kepala daerah sebelumnya, Muhammad Yusuf, telah mengakhiri masa jabatannya pada hari ini dan digantikan Pj Wali Kota Tasikmalaya sampai masa Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Cheka diketahui selama ini menjabat Direktur Fasilitasi Kepegawaian dan Kelembagaan Perangkat Daerah Pada Direktorat Jendral Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Pelantikan Cheka digelar di Aula Barat Gedung Sate usai ditunjuk melalui SK Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian Nomor 100.2.1.3-6113 tahun 2002 tentang Pengangkatan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya tertanggal 7 November 2022.

Cheka akan mengisi kekosongan jabatan kepala daerah di Kota Tasikmalaya sampai memasuki perhelatan Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan dua tahun lagi.

Cheka pun menggeser tiga nama yang diusulkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yaitu Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar Dedi Taufik, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Iip Hidajat serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan.

"Mudah-mudahan bisa melaksanakan tugas pembangunan, pemerintahan dan permasyarakatan. Harapan kami Pj yang dilantik hari ini membawa kemajuan untuk Kota Tasikmalaya," jelas Uu lewat rilis resminya yang diterima Kompas.com, Senin sore.

Uu pun meyakini Cheka akan mampu berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dalam sektor pembangunan, sehingga akan sejalan dengan Pemprov Jabar. 

Selain itu, Cheka diharap mampu berkoordinasi dengan seluruh lapisan stakeholder di Kota Tasikmalaya.

"Hari ini, saya mewakili Pak Gubernur (Ridwan Kamil) dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah pusat karena gubernur adalah wakil pemerintah pusat, maka sekarang melantik Pj Kota Tasikmalaya. Sekalipun mungkin banyak beredar bahwa Pj yang hari ini tidak diusulkan, tapi ini semua tidak melanggar aturan yang ada karena payung hukumnya ada," tambah Uu.


Uu pun meminta Pj Wali Kota Tasikmalaya untuk segera menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat.

"Kami yakin dia orang pusat tetapi tidak cukup membangun komunikasi dengan pusat, tapi juga harus dengan kami pemerintah provinsi termasuk seluruh elemen masyarakat yang ada di Tasikmalaya. Mulai eksekutif, legislatif dan para kiai dan para ulama karena memang di Tasikmalaya banyak pesantren," pungkas Uu.

Sementara itu, Cheka untuk kali pertama akan berkomunikasi dengan berbagai unsur pemerintahan dan elemen masyarakat.

Kemudian, dia akan menjalankan tugas sesuai dengan yang diperintahkan oleh Kemendagri.

"Saya ini seorang ASN, jadi saya melaksanakan tugas sebagaimana surat tugas yang telah diberikan seperti tadi sudah sampaikan Pak Wagub (Jabar). Salah satu tugas saya itu untuk memperlancar proses Pemilu dan Pilkada 2024, tapi proses itu kan masih masih panjang," kata Cheka.

Dia pun bakal mengoptimalkan kinerja tiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kota Tasikmalaya untuk menjalankan roda pemerintahan.

"Yang pertama karena saya adalah seorang penjabat, maka pasti saya akan mencoba untuk mendengar apa permasalahan yang muncul di masyarakat. Kemudian coba pelajari bersama teman-teman OPD," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/14/163534178/wagub-jabar-lantik-pj-walkot-tasikmalaya-cheka-virgowansyah-di-gedung-sate

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com