NEWS
Salin Artikel

Kronologi Pria di Bogor Bergerak Saat Hendak Dimakamkan, Ternyata Masih Hidup, Keluarga: Kami Langsung Bawa ke Klinik

KOMPAS.com - Viral di media sosial, video pria yang mulanya dianggap meninggal dunia, bergerak saat hendak dimakamkan. Pria berinisial US (40) itu ternyata masih hidup.

Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/11/2022).

Kakak US, Saputra, mengatakan, setibanya peti jenazah di rumah duka, keluarga hendak melihat US untuk terakhir kali. Peti jenazah pun dibuka.

"Awalnya kita ingin memastikan jenazah, ternyata setelah dibuka dilihat jasad masih bergerak gerak," ujarnya, Senin (14/11/2022), dikutip dari Tribunnews Bogor.

Melihat kejadian itu, keluarga kaget. Beberapa saat kemudian, keluarga segera membawa US ke klinik untuk memastikan kondisinya.

"Kita langsung ambil tindakan cepat langsung dibawa ke klinik untuk dikasih oksigen. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Kota Bogor," ucapnya.

Saputra menuturkan, sebelumnya keluarga menerima kabar bahwa US meninggal di Semarang, Jawa Tengah.

"Meninggal di Semarang saat ada kegiatan disana. Ada yang mengabari sakit dan dibawa ke rumah sakit di Jakarta dan di RS Jakarta dikabarkan meninggal," ungkapnya.

Ketika mendengar kabar itu, keluarganya merasa terpukul.

"Itu saat nyampe dalam rumah sudah dipeti dan saat dikabarkan meninggal karena sakit meskipun saat berangkat itu sehat," tuturnya.

Menurut Saputra, dirinya tidak bisa menjelaskan lebih rinci mengenai peristiwa yang dialami adiknya.

"Untuk kejadian itu kita belum bisa menjelaskan secara sepenuhnya karena kan memang yang tahu hanya yang bersangkutan. Jadi yang kami terima itu saat peti itu datang kita buka memang masih ada tanda tanda kehidupan," jelasnya.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan, US dibawa ke RSUD Bogor pada Jumat.

"Jadi diantar ambulans ke sini Jumat jam 1, tidak memakai peti, terus kita tangani kemudian kita rawat, itu saja. Jadi domain kami adalah domain rumah sakit, sesuai SOP," terangnya kepada Kompas.com.

Ilham menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, US mengalami penurunan kesadaran. Belakangan diketahui bahwa US mengidap penyakit, sehingga mengalami penurunan kesadaran.

"Ya mungkin karena hipoksia, kekurangan oksigen atau karena sebab-sebab penyakit lain. Jadi yang jelas sesuai SOP dikerjakan RSUD. Jadi begitu datang, dilayani, pasiennya hidup gitu saja," paparnya.

Dia juga mengungkapkan, RSUD Bogor tidak menemukan data bukti-bukti surat kematian dari rumah sakit rujukan sebelumnya. Bahkan, pihaknya pun tidak memperoleh keterangan pasti soal US dirujuk dari rumah sakit mana.

"Enggak tahu, enggak jelas ya (dari RS mana). Jadi tidak ada bukti, kita minta dari rujukan rumah sakit mana, tapi enggak ada rujukannya," bebernya.

Untuk saat ini, sambung Ilham, US masih ditangani di RSUD Kota Bogor. Kondisinya sudah berangsur membaik.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Teuku Muhammad Vald Arief)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul BREAKING NEWS - Sudah di Peti Mati, Pria di Bogor Hidup Lagi Usai Divonis Meninggal Dunia; dan Mayat Hidup Lagi Bikin Heboh, Dirut RSUD Kota Bogor Ungkap Kondisi Terkini Pria Asal Rancabungur

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/15/074101278/kronologi-pria-di-bogor-bergerak-saat-hendak-dimakamkan-ternyata-masih-hidup

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke