Salin Artikel

Pj Wali Kota Tasikmalaya Akan Tambah Penerbangan Maskapai Baru di Bandara Wiriadinata

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah langsung bergerak membenahi berbagai sektor pembangunan di Kota Tasikmalaya usai dilantik pada Senin (14/11/2022).

Salah satunya di sektor perhubungan udara, dia akan membuka lagi penerbangan domestik dengan mendatangkan maskapai baru, seperti Citilink dan Wings Air (Lion Grup), ke Bandara Wiriadinata Tasikmalaya.

Terobosan kepala daerah baru ini ingin mendongkrak sektor perekonomian yang pernah mati suri akibat Pandemi Covid-19 di wilayah ini.

Sebab, setelah bandara dibuka kembali usai pandemi beberapa bulan lalu, baru ada satu maskapai penerbangan yang aktif dengan rute Tasikmalaya-Jakarta, yaitu Susi Air.

Sebelumnya, Bandara Wiriadinata Tasikmalaya pernah melayani rute Jakarta-Halim Perdanakusuma (Jakarta) oleh maskapai penerbangan Wing Air dan Garuda sampai akhirnya terhenti akibat Covid-19.

"Target koneksi perhubungan udara akan membuka lagi rute dengan maskapai baru ke Bandara Wiriadinata paling lama akhir bulan ini ada maskapai baru ke Tasikmalaya. Kemarin, saya sudah berkoordinasi dengan Komandan Lanud Wiriadinata dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI," jelas Cheka kepada wartawan di Kantor PWI Tasikmalaya, Kamis (17/11/2022).

Cheka menambahkan, target dua pekan ke depan beberapa maskapai akan melakukan uji penerbangan ke Bandara Wiriadinata.

Sekaligus memaparkan permintaan penumpang lewat pesawat terbang ke Kota Tasikmalaya masih tinggi karena dinilai memudahkan kelancaran bisnis atau sektor perekonomian.

"Tentunya penumpang pesawat komersil ke dari berbagai daerah ke Kota Tasikmalaya itu memiliki tujuan untuk mempermudah dan mempercepat konektifitas. Salahsatunya tujuan bisnis dan mendongkrak perekonomian setelah sempat mati suri akibat pandemi. Adapun rutenya nanti akan dibahas bersama maskapai," tambah Cheka.

Selain pembahasan mendatangkan maskapai penerbangan baru ke Tasikmalaya, Cheka pun mengaku terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tasikmalaya.

Seperti membahas kerjasama pembangunan dan terus menjalin sinergitas dengan DPRD Kota Tasikmalaya sampai koordinasi keamanan dengan Polresta Tasikmalaya dan Kodim 0612 Tasikmalaya.

"Seusai dilantik dua hari kemarin, saya masih menjalankan tugas sebagai Pj Wali Kota Tasikmalaya paling utama berkomunikasi sekaligus silaturahmi dengan unsur Forkopimda. Sekaligus membahas rencana program kerja bersama sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi)," tambah Cheka.

Seperti diketahui, Bandara Wiriadinata atau Pangkalan Udara Wiriaditana adalah Pangkalan Udara Militer/bandar udara yang terletak di Jalan Letkol Basyir Surya Cibeureum Tasikmalaya, Jawa Barat.

Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 1.600 meter lebar 45 meter dengan permukaan aspal dan ketinggian 352 meter di atas permukaan tanah.

Selain untuk penerbangan sipil, bandara ini pun sekaligus digunakan untuk pendidikan penerbangan yaitu Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST). 

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/17/072200078/pj-wali-kota-tasikmalaya-akan-tambah-penerbangan-maskapai-baru-di-bandara

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com