Salin Artikel

5 Kejanggalan Pria di Bogor Hidup Kembali, Ternyata Pura-pura Mati karena "Debt Collector"

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, jagat maya dihebohkan dengan pria berusia 40 tahun di Kabupaten Bogor yang dinyatakan hidup kembali saat sudah ada di peti mati.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor menyatakan bahwa pria berinisial US itu mengalami gangguan penurunan kesadaran.

Namun belakangan diketahui, US ternyata hanya pura-pura mati demi lepas dari debt collector atau penagih utang.

Berikut sejumlah kejanggalan dari sandiwara pria di Bogor yang pura-pura mati.

1. Bukan meninggal di Semarang

Kakak US, Saputra mengatakan, adiknya meninggal karena sakit saat mengikuti kegitan di Semarang, Jawa Tengah. Kemudian jenazah dibawa ke rumah sakit yang ada di Jakarta.

Dikatakan Saputra, pihak rumah sakit di Jakarta menyatakan US telah meninggal dunia kemudian jenazah dimasukkan ke peti mati lalu dibawa ke rumah duka di Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Saat sampai di Bogor, keluarga kaget melihat tanda-tanda kehidupan dari US.

2. Dibawa ke klinik, sempat memiringkan tubuh

US kemudian sempat dibawa ke klinik pada Jumat pukul 23.30 WIB sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Kota Bogor.

Dikutip dari Tribun Jabar, seorang perawat yang menangani US, Herlin Septiana mengatakan bahwa saat datang ke klinik, US masih berada di dalam peti mati.

Selama melakukan perawatan terhadap US, Herlin Septiana mengatakan bahwa yang bersangkutan terus menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Bahkan, ia mengatakan sebelum pasien dibawa ke rumah sakit, US sempat memiringkan badannya.

"Respon kecil-kecil aja, jari bergerak sedikit, mata kedip kedip tapi tidak kebuka, tidak ada respon berbicara, dan bergerak miring ke kanan kalau engga salah, kalau denyut nadi dan nafasnya masih ada," katanya.

Herlin mengaku sempat menanyakan surat kematian US kepada pihak keluarga, tetapi keluarga tidak dapat menunjukkannya.

3. Dirujuk ke RSUD Kota Bogor, tak dapat menunjukkan surat kematian

Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengungkapkan, pihaknya tidak menemukan data bukti-bukti surat kematian dari rumah sakit rujukan sebelumnya. Bahkan, RSUD Kota Bogor juga tidak memperoleh keterangan pasti US dirujuk dari rumah sakit mana.

"Ya tentu kita minta jugalah data sebelumnya, ada enggak bukti surat kematiannya. Kan biasa kalau RS kalau sudah menyatakan kematian pasti ada surat-suratnya. Tapi ini kan enggak ada," terangnya, Senin (14/11/2022).

4. Tak ada fakta mati suri

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menyampaikan, dalam kasus US, tidak ditemukan fakta mati suri atau meninggal lalu hidup kembali.

"Kami sudah menemukan fakta-fakta lain dari keterangan saksi yang ada dan ini sedang dilakukan pendalaman sedang konfirmasi antara satu keterangan dengan keterangan lainnya. Jadi tidak ada fakta mati suri (meninggal dunia lalu hidup kembali)," tandasnya.

5. Pesan dan masuk peti mati sendiri

Dari keterangan sopir ambulans, US memesan peti mati kosong dengan melibatkan istrinya. Mereka kemudian memesan jasa ambulans untuk mengantar dari Radio Dalam, Jakarta Selatan menuju Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Kepada sopir ambulans, pasangan ini mengaku peti mati itu akan digunakan untuk saudara mereka yang meninggal di Rancabungur.

"Dia membeli peti mati kosong di Jakarta Selatan, dengan alasan ada saudara yang meninggal di Rancabungur. Jadi (peti mati) bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong terus (pesan) ambulans," ujarnya.

Dalam perjalanan tersebut, mereka sempat berhenti di rest area Cibubur.

Nah, ketika akan melanjutkan perjalanan, US sudah tidak ada di lokasi dan hanya ada istrinya. Sopir ambulans sempat bertanya ke Y di mana US, dan istrinya menjawab US sudah ada di dalam ambulans.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Reni Susanti, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/17/085804678/5-kejanggalan-pria-di-bogor-hidup-kembali-ternyata-pura-pura-mati-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke