Salin Artikel

Mengenal Sesar Cimandiri yang Diduga Menjadi Penyebab Sejumlah Gempa Besar di Jawa Barat

KOMPAS.com - Gempa M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.

Hal ini diungkap oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Dwikorita menduga bahwa kejadian gempa tersebut adalah akibat dari aktivitas sesar Cimandiri yang bergerak kembali.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan Sesar Cimandiri yang aktivitasnya kerap disebut sebagai penyebab sejumlah gempa besar?

Mengenal Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri adalah sesar aktif atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 kilometer di sepanjang lembah Sungai Cimandiri.

Letak Sesar Cimandiri membentang dari Teluk Palabuhanratu, Cikembar, selatan Kota Sukabumi, hingga wilayah Kabupaten Cianjur.

Sementara dikutip dari laman vsi.esdm.go.id, Sesar Cimandiri merupakan sesar mendatar mengiri dengan sedikit komponen naik yang membentang mulai dari Teluk Palabuhanratu hingga tenggara kota Sukabumi.

Surveyor Pemetaan Muda di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Supartoyo dan Budi Brahmantyo dalam penelitiannya juga pernah membahas tentang Sesar Cimandiri.

Dalam penelitian berjudul Penataan Ruang Kawasan di Zona Rawan Bencana Gempabumi di Kabupaten Sukabumi (2008) tersebut dijelaskan bahwa beberapa ahli telah mengadakan penelitian tentang keberadaan sesar Cimandiri.

Menurut Natawidjaja (2007), Sesar Cimandiri, Sesar Lembang dan Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang berpotensi menghasilkan gempabumi merusak.

Sementara Kertapati (2004) berpendapat bahwa Sesar Cimandiri yang berarah barat daya – timur laut lebih mengarah sebagai sesar normal dengan komponen sesar geser dan bertanggung jawab terhadap kejadian gempa-gempa merusak di sepanjang Lembah Cimandiri dan sekitarnya.

Lebih lanjut, penelitian tersebut juga mengungkap bahwa berdasarkan Buku Katalog Gempabumi Merusak Indonesia Tahun 1629 – 2006 yang diterbitkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), di wilayah Sukabumi tercatat telah terjadi 12 kejadian gempa bumi merusak sejak tahun 1900.

Sebagian besar kejadian gempa bumi merusak tersebut berpusat di darat yang diduga bersumber dari pergerakan Sesar Cimandiri ataupun sesar aktif lainnya.

Selain menimbulkan korban luka-luka kejadian gempabumi merusak tersebut juga mengakibatkan terjadinya longsoran, retakan tanah dan kerusakan sejumlah bangunan.

Penelitian tersebut juga mendapati kesimpulan bahwa berdasarkan sebaran kegempaan dan sejarah gempabumi merusak di Sukabumi, hampir semua sumber gempabumi merusak berada di daratan berasosiasi dengan sesar aktif yang dikenal sebagai lajur Sesar Cimandiri.

Adapun sumber-sumber gempa bumi di darat sangat berpotensi merusak, meskipun gempa tersebut kekuatannya tidak besar tetapi mempunyai kedalaman yang dangkal dan berada pada kawasan permukiman dan budidaya yang padat.

Sejarah Gempa yang Disababkan oleh Aktivitas Sesar Cimandiri

Sementara dikutip dari penelitian berjudul Studi Paleoseismologi Sesar Cimandiri Bagian Barat, Daerah Sukabumi, Jawa Barat, dalam Buletin Geologi, KK Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB, terungkap sejarah aktivitas Sesar Cimandiri.

Dalam penelitian tersebut diketahui Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif dan merupakan salah satu sumber gempa bumi yang terletak di darat (Soehaimi dkk., 2004; Kertapati, 2006; Supartoyo, 2008; Abidin dkk., 2008).

Beberapa kejadian gempa bumi merusak yang diperkirakan berkaitan dengan aktivitas Sesar Cimandiri telah terjadi di wilayah Sukabumi yaitu pada tahun 1900,1962, 1969, 1973, 1975, 1977, 1982, 2000, 2006, 2007 (Supartoyo dan Surono, 2008).

Dikutip dari laman vsi.esdm.go.id, kejadian gempa bumi merusak juga terekam pada hari Sabtu tanggal 5 Juni 2021, pukul 12:47 WIB dengan magnitudo M3,0 pada kedalaman 3 km, dan berjarak sekitar 6,2 km tenggara Kota Sukabumi.

Berdasarkan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif, yaitu sesar Cimandiri.

Selanjutnya pada hari Senin, tanggal 21 November 2022, pukul 13:21 WIB kejadian gempa bumi merusak juga terekam dengan dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km.

Kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di mana keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya, namun lokasinya berada pada bagian timur laut zona Sesar Cimandiri.

Sumber:
Brahmantyo, Budi dan Supartoyo. 2008. Penataan Ruang Kawasan di Zona Rawan Bencana Gempabumi di Kabupaten Sukabumi. Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Volume 3, No. 1, Tahun 2008, hal. 17-25.

Supartoyo, dkk. 2014. Studi Paleoseismologi Sesar Cimandiri Bagian Barat, Daerah Sukabumi, Jawa Barat. Buletin Geologi, KK Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB, Jilid/ Volume 41, No. 1, Tahun 2014, ISSN 0126-3498, Halaman 23 - 33.

vsi.esdm.go.id (1) (2)
cirebon.tribunnews.com
nasional.kompas.com  (Penulis : Nicholas Ryan Aditya | Editor : Diamanty Meiliana)

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/21/174529778/mengenal-sesar-cimandiri-yang-diduga-menjadi-penyebab-sejumlah-gempa-besar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke