Salin Artikel

Gempa Cianjur, Tahlil Berkumandang di Tempat Pengungsian Sederhana...

KOMPAS.com - Gempa bumi melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Salah satu daerah yang terdampak adalah Kecamatan Cugenang.

Pada Senin malam, warga di Kampung Bayangbang, Kecamatan Cugenang, mengungsi di sebuah lapangan dan area lahan terbuka.

Mereka berteduh di tempat pengungsian sederhana yang beratapkan terpal. Tempat pengungsian itu dibuat secara bergotong-royong oleh warga.

Di bawah tenda pengungsian sederhana tersebut, para warga bersama-sama mengumandangkan tahlil.

"La ilaha illallah," ucap warga secara berbarengan.

Seorang warga, Rose, mengatakan, saat itu warga sedang berdoa bersama.

"Ini sedang tahlilan, Pak, doa bersama," ujarnya, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Malam itu, Rose mengungsi bersama keluarganya, yakni ibu, ayah, anak, suami, dan adiknya. Rose dan keluarga tampak duduk berdempatan dengan warga lainnya.

Menurut Rose, ia dan keluarga mengungsi karena takut ada gempa susulan. Ditambah lagi, rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pukul 13.21 WIB.

"Takut ada (gempa) susulan lagi. Iya (rumah saya) rusak berat. Katanya ada (gempa) susulan lagi, jadi sementara di tenda dulu," ungkapnya.

Akibat gempa dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Senin siang membuat hampir 100 rumah warga di Kampung Bayangbang, Kecamatan Cugenang mengalami kerusakan.

Gempa Cianjur mengakibatkan 162 orang meninggal dunia. Data ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Senin pukul 21.30 WIB.

"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," tuturnya di Pendopo Cianjur.

Pria yang kerap disapa Emil ini mengungkapkan, banyaknya anak yang menjadi korban lantaran mereka sedang belajar di madrasah atau pesantren saat gempa terjadi.

Meski demikian, Emil mengaku belum memperoleh data pasti terkait jumlah anak yang menjadi korban gempa Cianjur.

"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," jelasnya.

Emil juga menerangkan, gempa Cianjur ini juga membuat 326 warga terluka. Adapun jumlah pengungsi sebanyak 13.784 orang. Lokasi pengungsian tersebar di 14 titik.

Sedangkan, rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit.

Gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 ini berpusat di darat dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada 10 kilometer barat daya Cianjur.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa ini memiliki potensi merusak.

"Mohon waspada, gempa merupakan gempa darat dengan kekuatan magnitudo 5,6 memiliki potensi merusak," tandasnya, dilansir dari Antara.

Ia memaparkan, dengan memperhatikan lokasi episentrum (titik pada permukaan bumi yang tegak lurus dari pusat gempa di dalam bumi) dan kedalaman hiposentrumnya (titik pusat gempa yang berada di bawah permukaan bumi), gempa Cianjur ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani; Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor: David Oliver Purba), Kompas TV, Antara

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/22/060215078/gempa-cianjur-tahlil-berkumandang-di-tempat-pengungsian-sederhana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke