Salin Artikel

Profil Kabupaten Cianjur

KOMPAS.com - Kabupaten Cianjur adalah sebuah wilayah administratif yang berada di pesisir selatan Provinsi Jawa Barat. Ibu kota Kabupaten Cianjur terletak di Kecamatan Cianjur.

Kabupaten Cianjur memiliki motto Sugih Mukti yang melambangkan kesejahteraan.

Sementara Cianjur memiliki tiga filosofi yaitu Ngaos, Mamaos, dan Maenpo yang mengingatkan pada aspek keparipurnaan hidup.

Citra Kabupaten Cianjur sebagai daerah agamis sudah ada sejak sekitar tahun 1677 dimana wilayah ini dibangun oleh para ulama dan santri tempo dulu yang gencar mengembangkan syiar Islam.

Hal ini juga menjadi alasan Kabupaten Cianjur sempat disebut sebagai gudang santri dan kyai dan mendapat julukan Kota Santri.

Lebih lanjut, berikut adalah profil Kabupaten Cianjur yang dapat Anda simak.

Sejarah Kabupaten Cianjur

Dilansir dari laman investasi.jabarprov.go.id, sejarah Kabupaten Cianjur berkaitan dengan sosok Raden Djajasasana.

Raden Djajasasana adalah putra dari Aria Wangsa Goparana dari Talaga, yang juga keturunan dari Sunan Talaga.

Raden Djajasasana membawa 100 cacah (rakyat) yang ditugaskan untuk membuka wilayah baru yang bernama Cikundul.

Beliau kemudian berhasil menahan serangan Banten dalam mempertahankan wilayahnya sehingga dia dianugerahi gelar panglima (Wira Tanu).

Tak heran jika kemudian Raden Djajasasana juga dikenal dengan gelar Raden Aria Wira Tanu.

Raden Djajasasana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang dan menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya.

Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana.

Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana tersebut dikenal dengan sebutan Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer).

Geografi Kabupaten Cianjur

Secara astronomis, Kabupaten Cianjur terletak pada koordinat 106º42’ - 107º25’ Bujur Timur dan 6º 21’ - 7º 25’ Lintang Selatan atau berada di bagian selatan dari garis khatulistiwa.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Cianjur memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

  • sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta
  • sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor
  • sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut
  • sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia

Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah sebesar 3.614,35 km² yang secara administratif terbagi ke dalam 32 kecamatan dan 360 desa/kelurahan.

Wilayah Cianjur juga dikenal memiliki keindahan alam yang mempesona, dengan hawa sejuk pegunungan kawasan Puncak dan hamparan indah pantai di Cianjur bagian selatan.

Hal ini karena sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur adalah pegunungan, kecuali di sekitar pantai selatan yang merupakan daerah dataran rendah yang sempit.

Adapun sungai terpanjang yang melewati Kabupaten Cianjur adalah Sungai Cibuni yang bermuara di Samudra Hindia.

Demografi Kabupaten Cianjur

Sesuai data BPS, jumlah penduduk Kabupaten Cianjur dari hasil sensus penduduk 2020 adalah sebanyak 2.477.560 jiwa.

Lebih lanjut, hasil proyeksi data sensus penduduk 2020 diketahui jumlah penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2021 mencapai 2.506.682 jiwa.

Kepadatan penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2021 dari hasil proyeksi data sensus penduduk 2020 adalah 693,54 per kilometer persegi.

Dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus, pada tahun 2021 jumlah penduduk angkatan kerja di Kabupaten Cianjur adalah 1.175.885 orang.

Dari angka tersebut, diketahui jumlah pekerja sebanyak 1.066.323 orang dan pengangguran terbuka sebanyak 109.562 orang.

Adapun penduduk Kabupaten Cianjur didominasi oleh Suku Sunda, sementara suku lainnya adalah suku Jawa, Batak, Minang, dan Bugis.

Pemerintahan Kabupaten Cianjur

Sejak masa awal berdiri, Kota Cianjur berada di bawah pimpinan pejabat setingkat bupati, yaitu:

Berikut daftar bupati Cianjur dari 1677 hingga sekarang :

Tradisi dan Budaya Kabupaten Cianjur

Kota Cianjur memiliki beberapa tradisi khas yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.

Dari filosofi Mamaos, tercipta seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa menjadi perekat persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata pergaulan hidup.

Seni mamaos Tembang Cianjuran (tembang sunda) diciptakan Bupati Cianjur R. Aria Adipati Kusumahningrat yang dikenal dengan sebutan Dalem Pancaniti.

R. Aria Adipati Kusumahningrat menjadi dalem tatar Cianjur sekitar tahun 1834-1862.

Seni mamaos ini terdiri dari alat kecapi indung (kecapi besar) dan kecapi rincik (kecapi kecil) serta sebuah suling yang mengiringi panembanan atau juru.

Pada umumnya syair mamaos ini lebih banyak mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran Tuhan dengan segala hasil ciptaan-Nya.

Ada pula filosofi Maenpo, yang memunculkan seni bela diri pencak silat sebagai wujud keterampilan dan ketangguhan.

Pencipta dan penyebar maenpo ini adalah R. Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R. H. Ibrahim.

Aliran seni bela diri pencak silat ini mempunyai ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota badan saling bersentuhan.

Dalam maenpo dikenal ilmu Liliwatan (penghindaran) dan Peupeuhan (pukulan).

Gempa Cianjur 2022

Pada hari Senin, 21 November 2022, pukul 13:21:10 WIB terjadi gempa bumi dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km dengan pusat gempa terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, atau berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi.

Kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban jiwa, luka-luka, kerusakan bangunan dan gerakan tanah di wilayah Kabupaten Cianjur.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan pada wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity).

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.

Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.

Sumber:
web.cianjurkab.go.id  
investasi.jabarprov.go.id  
e-arsip.cianjurkab.go.id 
cianjurkab.bps.go.id  
vsi.esdm.go.id 

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/22/170305878/profil-kabupaten-cianjur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke